Mendesak, Kebutuhan TPS 3R
Sehari, Petugas Temukan 5 Ton Sampah di Kali Tebu
SURABAYA – Jumlah sampah di kawasan Surabaya Utara cukup tinggi. Untuk memudahkan pengangkutan limbah dari Kenjeran dan sekitarnya, Pemkot Surabaya bakal membangun tempat pengolahan sampah (TPS) dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle). TPS itu akan dibangun di Jalan Kedung Cowek, dekat Jembatan Suramadu.
Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu tersebut dikerjakan tahun ini. Saat ini proyeknya sudah masuk lelang. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,8 miliar. TPS itu dilengkapi rumah kompos yang tidak hanya menghasilkan pupuk. ”Nanti juga mengolah sampah jadi energi listrik,” ucap Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Nina Andini kemarin (19/6).
Dia memastikan rencana pembangunan TPS sudah matang. Sebab, model dan ukurannya dirancang sejak lama. Menurut Nina, TPS sistem 3R tidak jauh berbeda dengan yang sudah dibangun pemkot di wilayah lain. Kapasitasnya sekitar 20 ton. Selain pemilahan, ada proses pemanfaatan sampah.
Pembangunan TPS tersebut tidak hanya bertujuan mempermudah pengelolaan sampah di kawasan utara. Itu juga mengurangi penumpukan limbah di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan adanya TPS anyar, jumlah sampah yang masuk ke TPA lebih terkontrol.
Kabid Kebersihan DKRTH Surabaya Agus Heby menegaskan bahwa pembangunan TPS dengan sistem 3R memang tak lepas dari keberadaan kawasan utara sebagai penghasil sampah. Jumlah limbah di Kenjeran dan sekitarnya sangat tinggi. Salah satu buktinya tampak dari kotornya Kali Tebu.
Kemarin (19/6) petugas membersihkan sungai tersebut. Dari pagi sampai sore, ada 5 ton sampah yang berhasil dikumpulkan. Sebagian besar merupakan sampah plastik. ”Di sana (Kali Tebu, Red) gencar operasi yustisi sampah. Namun, masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai,” katanya.
DKRTH tidak tinggal diam terhadap perilaku nakal masyarakat. Ada satu perahu yang disiagakan untuk pembersihan sungai. Setiap hari terdapat lima petugas yang bergantian membersihkan sungai.
”Mereka menyusuri sungai untuk memungut sampah,” jelasnya. Petugas juga mengingatkan masyarakat yang kedapatan membuang sampah ke sungai.