Angkut Puing Pasar, Pemulung Ikut Menyerbu
SURABAYA – Lahan bekas Pasar Kedinding di Jalan Nambangan secepatnya dibangun taman. Pemerintah mulai membersihkan puing-puing bangunan yang sudah dirobohkan Selasa (18/6). Ada 15 truk yang dikerahkan untuk memindahkan barang bekas ke tempat pembuangan.
Hingga kemarin (19/6), sterilisasi lahan masih terus dikerjakan. Belasan petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya bekerja sama dengan satpol PP dan PMK. Pekerjaan itu sempat ”terganggu” karena kemunculan para pemulung yang menyerbu bekas pasar.
”Banyak pemulung yang tibatiba datang,” kata Bismil, salah seorang petugas DPUBMP Surabaya. Pemulung menyasar sampah plastik dan barang aluminium. Mereka datang secara bergerombol. Keberadaan mereka dikeluhkan petugas kebersihan karena mengganggu aktivitas alat berat. ”Mereka baru pergi setelah ditertibkan satpol PP,” tambah Bismil.
Kepala Rayon Gubeng DPUBM Surabaya Bambang Yulianto menjelaskan, jumlah puing bangunan cukup banyak. Jadi, petugas memerlukan waktu sekitar tiga hari untuk membersihkannya. ”Sehari, ada 60 truk material bekas yang diangkut,” kata Bambang.
Menurut dia, lamanya pembersihan juga bergantung jarak tempat pembuangan. Sebagian barang bekas tidak saja dikirim ke Tambak Wedi. Ada puing bangunan yang dibuang ke Gunung Anyar.
Selain bersih-bersih, pemerintah berupaya mengamankan aset. Salah satunya caranya adalah memasang papan yang berisi status tanah. Itu bertujuan mencegah adanya pembangunan tanpa izin.
Sebelumnya, 380 kios di Pasar Kedinding dirobohkan pada Selasa (18/6). Lahan eks pasar akan diubah jadi taman. Sementara itu, para pedagang dipindahkan ke lokasi baru di sebelahnya.