Periksa Dua CCTV, Identitas Pelaku Gelap
SURABAYA – Siapa perampas Mitsubishi Xpander di Jalan Semarang yang kemudian menabrak angkot pada Senin (17/6)? Polisi masih kesulitan mengungkap identitas pelaku. Sampai kemarin (19/6), ada dua CCTV di dekat lokasi kejadian yang diperiksa.
Pertama, CCTV di depan SPBU Jalan Semarang yang dianggap polisi paling dekat dengan lokasi mangkal korban, Agung Laksana Yustitia. Pagi itu Agung menunggu orderan taksi online di sana.
Hanya, kamera pengawas tersebut tidak memperlihatkan ciri-ciri fisik pelaku yang sempat melakukan tawar-menawar dengan korban pagi itu. Apalagi, keadaan masih gelap. Tawar-menawar taksi terjadi sekitar pukul 03.00.
Kedua, CCTV di perempatan Pusat Grosir Surabaya (PGS). Namun, hasilnya juga nihil. Kamera pengawas di sana juga tidak menjangkau lokasi terjadinya kecelakaan di Jalan Semarang No 140 A.
Seperti diberitakan, menurut pengakuan Agung, pelaku mendatanginya dan minta diantar ke Bandara Juanda. Tetapi, dia mampir ke Jalan Lamongan untuk mengambil koper dan menunggu teman. Setelah itu, pelaku mencekiknya dengan menggunakan linggis kecil. Ketika korban keluar mobil untuk meminta pertolongan, pelaku langsung membawa kabur mobil korban.
Agung berusaha mengejar. Dia juga berteriak meminta pertolongan. Sementara itu, pelaku langsung tancap gas. ”Mungkin karena panik, pelaku ini juga mengendarai mobil dengan ngebut dan ngawur,” ungkap Kanitreskrim Polsek Bubutan Ipda Purwanto.
Akibatnya, sesampai di Jalan Semarang No 140 A, pelaku menabrak angkot. Meski laju mobil terhenti, nyatanya pelaku bisa lolos. Dia berpura-pura lapor ke polisi.
Kini pengejaran polisi hanya berbekal keterangan korban perampasan dan sopir angkot. Dari mereka, ciri-ciri fisik pelaku diketahui. Keterangan itu juga diperkuat kesaksian warga di sekitar lokasi kejadian.
Pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan sekitar 165 sentimeter. Saat beraksi, pelaku memakai kaus biru dan jaket merah. Dia juga bertopi. ”Logatnya Jawa,” tuturnya. Untuk memudahkan penangkapan, Polsek Bubutan telah berkoordinasi dengan Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polrestabes Surabaya.