CJH Wajib Ikut Manasik di Tingkat Kecamatan
SIDOARJO – Bekal para calon jamaah haji (CJH) untuk pergi ke Tanah Suci terus ditambah. Pihak Kementerian Agama (Kemenag) mewajibkan CJH mengikuti manasik lagi di tingkat kecamatan. Kegiatan tersebut bakal dilakukan secara serentak.
Kepala Kemenag Sidoarjo Achmad Rofi’i mengimbau agar para CJH mengikuti manasik itu. Menurut dia, pengetahuan tentang haji wajib dimiliki para CJH. ’’Bagian dari istitaah (mampu),’’ katanya.
Para CJH harus mengikuti mulai awal hingga akhir. CJH tidak boleh mewakilkannya kepada pihak lain agar benar-benar paham. Rofi’i mengakui bahwa pelaksaanan persiapan haji di Kemenag terlambat bila dibandingkan dengan layanan di KBIH. Saat ini para jamaah sudah dibimbing sampai doa pulang ke tanah air. Sementara itu, pihaknya baru melakukan manasik masal.
Hal itu terjadi lantaran anggaran yang dikucurkan juga mendekati pelaksanaan haji saat ini. ’’Seharusnya pemerintah lebih awal,’’ ucapnya. Misalnya, buku bimbingan manasik dibagi lebih dulu sebelum pelaksanaan. Dengan begitu, CJH bisa belajar lebih awal. Karena itu, Kemenag berharap persiapan haji tahun depan lebih optimal lagi.
Sementara itu, berdasar jadwal, manasik haji di kecamatan dimulai pada 22–27 Juni. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sidoarjo Rohmat Nasrudin mengatakan, pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan di 18 kecamatan. ’’Para CJH mengikuti sesuai dengan domisili,’’ ungkapnya
Dalam kegiatan tersebut, para CJH tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melakukan praktik. Termasuk tawaf mengelilingi kakbah. Biasanya, praktik bersama itu dilangsungkan pada hari terakhir. ’’Hari lain untuk pemantapan teori,’’ ucapnya. Tahun ini ada 2.171 CJH yang akan menuju Tanah Suci. Mereka terbagi dalam sepuluh kloter.