Tinggal Satu Korban yang Masih Hilang
SURABAYA – Korban tenggelamnya kapal motor Amin Jaya ditemukan satu per satu. Total korban 60 orang. Korban yang sudah ditemukan 59 orang. Sebanyak 21 orang ditemukan tidak bernyawa. Sisanya, 38 orang ditemukan selamat. Sementara itu, satu korban lagi, seorang anak 6 tahun, hilang.
Tim yang terdiri atas anggota Polres Sumenep, Kodim 0827, Basarnas dan tim DVI (disaster victim investigation) Polda Jatim terus mencari satu orang yang belum ditemukan tersebut. ’’Rabu kemarin kan ada dua orang yang masih hilang. Tadi (kemarin, Red) ditemukan lagi satu orang atas nama M. Rizal,’’ ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera kemarin (20/6).
Dia tidak menjelaskan kondisi korban yang masih berusia 8 tahun itu secara detail. Yang jelas, kondisinya sudah tidak bernyawa saat kali pertama ditemukan. Jenazahnya mengambang di perairan Sumenep. Jenazah korban dibawa ke RSUD Sumenep.
Korban lain dirawat di rumah sakit berpelat merah tersebut. Sebagian dirawat di Puskesmas Dungkek. ’’Ratarata masih syok. Tapi, sebagian sudah dimintai keterangan,’’ katanya.
Saat ini tim gabungan di lapangan masih fokus mencari satu orang lagi yang hilang. Kemungkinan, korban terakhir atas nama Zihratul Ilma itu tidak selamat. Namun, Barung tidak mau berandai-andai terkait hal tersebut.
Dengan demikian, total ada 60 penumpang yang menjadi korban kapal motor Arim Jaya. Zihratul yang masih berusia enam tahun itu menjadi korban terakhir yang sedang dicari. ’’Kita percayakan saja kepada tim yang bekerja di lapangan. Semoga korban terakhir ini bisa segera ditemukan,’’ katanya.
Terkait penyebab tenggelamnya kapal 10 meter tersebut, Barung memastikan akan menyelidikinya. Tim dari Polda Jatim bakal turun untuk melakukan investigasi. Sebab, menurut informasi, kapal itu berangkat tanpa manifes dari otoritas pelabuhan yang berwenang.
Meski demikian, penyelidikan akan dilakukan setelah para korban ditemukan. Menurut dia, butuh waktu untuk menyelidiki penyebab kapal tenggelam tersebut. Tidak bisa dilihat dari faktor administratifnya.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab kapal dengan volume muatan 6 gross tonnage (GT) itu tenggelam. Salah satunya kelebihan kapasitas penumpang yang mengakibatkan kondisi kapal tidak stabil saat berada di tengah laut. Bisa juga disebabkan karena faktor cuaca. ’’Kami sudah periksa nahkodanya. Sudah dimintai keterangan. Tapi, itu akan didalami lebih lanjut,’’ tutur perwira dengan tiga melati di pundak tersebut.
Sementara itu, bangkai Kapal Motor (KM) Amin Jaya sudah dievakuasi Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep dan Basarnas Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (18/6). Hingga kemarin (20/6), kapal tersebut masih berada di pantai Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek.
BPBD dan Basarnas Jatim tidak berani memindahkan kapal itu ke tempat lain karena akan dipasangi garis polisi guna kepentingan penyelidikan. Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman menyatakan, kapal tersebut tidak mudah dievakuasi karena prosesnya membutuhkan waktu sekitar dua jam.