Panggung Minions dan The Daddies
JAKARTA, Jawa Pos – Hanya diperlukan waktu 28 menit bagi ganda putra ranking pertama dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk mempertahankan gelar juara Indonesia Open. Di final tadi malam, pasangan yang dijuluki Minions itu mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, 21-19, 21-16.
All Indonesian final di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin tidak ubahnya ulangan partai final Indonesia Masters Januari lalu J
Saat itu The Daddies –julukan pasangan Ahsan/Hendra– juga kalah gesit oleh Marcus/Kevin dan berakhir dengan kekalahan 17-21, 11-21.
’’Mereka lebih cepat dan kami kewalahan dengan kecepatan mereka,’’ tutur Ahsan. Sejak awal, dia tidak mematok target mulukmuluk. ’’Target awal semifinal. Itu yang realistis,’’ sambungnya.
Dari segi pengalaman, memang tidak ada yang meragukan pasangan peraih gelar juara All England 2019 tersebut. The Daddies sempat mengimbangi permainan Minions. Kedua pasangan sama-sama menampilkan permainan atraktif. Namun, sebagai ganda putra terbaik dunia saat ini, plus usia yang lebih muda, Marcus/Kevin lebih unggul pada final kemarin.
Ahsan saat ini sudah berusia 31 tahun dan partnernya, Hendra, berumur 34 tahun. Sementara itu, Marcus berusia 28 tahun dan Kevin adalah yang paling muda di antara mereka, yakni 22 tahun. ’’Kami latihan bareng, terus jadi tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Koh Hendra termasuk salah satu pemain depan yang sangat baik. Saya berusaha keluarkan kemampuan yang terbaik saja,’’ ungkap Kevin.
Kendati mendominasi podium sektor ganda putra, wakil Indonesia mengalami penurunan prestasi pada Indonesia Open kali ini. Pada edisi sebelumnya, skuad Merah Putih berhasil mengambil dua gelar juara. Selain Mercus/ Kevin, satu gelar lagi disumbang dari nomor ganda campuran lewat pasangan peraih emas Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir.
Tahun ini ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti rontok pada babak 32 besar. Sementara itu, Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja harus kandas di babak 16 besar.
Ganda putri Greysia Polii/ Apriyani Rahayu juga tidak mampu berbicara banyak. Sebagai unggulan kelima turnamen bertitel super 1000 itu, langkah mereka terhenti pada babak 16 besar. Begitu pula tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. Sementara itu, Jonatan Christie hanya sampai babak perempat final.
’’Secara prestasi, harus kami akui tahun ini sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu. Mudahmudahan kami bisa lebih baik,’’ kata Ketua Panitia Pelaksana Achmad Budiarto. Namun, sisi penyelenggaraan bisa dikategorikan berhasil. Konsep sportartainment terlaksana dengan baik.