Jawa Pos

Fasilitas Bertambah Topang Penjualan

- Insentif Fiskal Harus Didukung Moneter

UNTUK menggenjot penjualan pada semester kedua, pengembang properti makin agresif menambah fasilitas. Sebut saja Citra Harmoni yang mengembang­kan kawasan kuliner untuk menunjang penjualan properti komersial berupa ruko.

General Manager Citra Harmoni Hartono Winarko mengungkap­kan, pengembang­an pujasera bernama Harmoni Food Festival bertujuan melengkapi fasilitas ruko. Pengembang­an itu juga sesuai potensi pasar. ’’Di sekitar sini banyak pabrik. Jadi, ketika makan siang, karyawan bisa ke sini,’’ katanya kemarin (21/7).

Rencananya, Harmoni Food Festival yang berada di atas lahan seluas 3.000 meter persegi itu buka pada 6 Agustus 2019. Hingga saat ini, sudah ada 21 tenant yang masuk. ’’Lokasinya berdekatan dengan ikon kami, yaitu flyover,’’ ujarnya.

Selain kawasan kuliner, pengembang berencana membangun meeting point yang bisa menampung hingga seratus orang. ’’Kami ingin ada style baru di sini,’’ paparnya. Meeting point akan dibangun tahun ini juga.

Marketing Manager Citra Harmoni R. Mayasari menambahka­n, pujasera itu dikembangk­an untuk mendongkra­k penjualan properti komersial tahap kedua. Yaitu, Harmoni City Center 2 yang mulai dipasarkan akhir 2018 lalu. Harmoni City Center 2 merupakan pengembang­an dari Harmoni City Center 1 yang telah lama terjual habis. ’’Pembanguna­n HCC 2 akan dilakukan pada akhir tahun ini,’’ tuturnya.

Selain mendorong penjualan properti komersial, pihaknya akan meluncurka­n produk baru untuk hunian. Produk baru itu berada di dalam kawasan klaster premium New York. ’’Kami baru akan launching bulan depan,’’ ungkapnya.

JAKARTA, Jawa Pos – Properti diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong pertumbuha­n ekonomi. Hal itu terlihat dari banyaknya insentif fiskal yang diberikan pemerintah pada sektor tersebut tahun ini. Misalnya, keringanan pajak untuk properti mewah serta kenaikan threshold harga rumah yang dikenai pajak pertambaha­n nilai (PPN) untuk rumah sederhana.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementeria­n Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, properti adalah sektor ekonomi yang dapat memberikan dampak yang cepat terhadap pertumbuha­n. Hal itu yang membuat pemerintah terus berdiskusi dengan pengembang mengenai apa saja insentif yang dibutuhkan industri. Dengan adanya insentif, sektor properti bisa tumbuh lebih menggeliat.

’’Tetapi, kita juga tidak bisa memberi keringanan dari sisi fiskal saja. Dari sisi moneter, juga harus ada dorongan untuk itu, dan dari sisi pembiayaan yang langsung menyentuh konsumen, itu juga akan ikut membantu. Dari OJK dan BI juga ikut 2014 2015 2016 2017 2018 mendorong,’’ katanya akhir pekan lalu. Penurunan suku bunga acuan ke level 5,75 persen diharapkan menambah kemampuan konsumen membeli properti.

Selain itu, mendorong kemampuan pengembang untuk ekspansi usaha. Dengan insentifin­sentif fiskal yang telah diberikan pemerintah sebelumnya, pengembang dapat lebih leluasa memutuskan rencana ekspansi dan kegiatan usahanya. Hal tersebut juga baik untuk multiplier effect-nya.

Sebab, multiplier effect properti akan merambah ke sektor lainnya.

 ??  ??
 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? PUSAT KULINER: Dari kanan, Senior Director PT Ciputra Developmen­t Tbk Sutoto Yakobus, Hartono Winarko, R. Mayasari, dan Associate Director Ciputra Developmen­t Andy Soegih melihat fasilitas Harmoni Food Festival di Sidoarjo kemarin.
FRIZAL/JAWA POS PUSAT KULINER: Dari kanan, Senior Director PT Ciputra Developmen­t Tbk Sutoto Yakobus, Hartono Winarko, R. Mayasari, dan Associate Director Ciputra Developmen­t Andy Soegih melihat fasilitas Harmoni Food Festival di Sidoarjo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia