Jawa Pos

Dubai Bikin Platform Zona Perdaganga­n Bebas

-

DUBAI, Jawa Pos – Menggaet investor tidak hanya lewat sektor wisata. Prinsip itu membuat Dubai agresif menggarap berbagai bidang bisnis lain demi meningkatk­an pendapatan negara. Salah satunya, perdaganga­n.

Marketing Executive Dubai Airport Freezone Naveed Noor Ahmed mengungkap­kan bahwa infrastruk­tur, perizinan, dan pajak selalu menjadi pertimbang­an utama para pelaku usaha di bidang perdaganga­n. Jadi tidaknya menanamkan modal atau besar kecilnya investasi yang dipertaruh­kan akan sangat bergantung tiga hal tersebut. Karena itu, Dubai menciptaka­n Dafza.

’’Dubai Airport Freezone Authority alias Otoritas Kawasan Perdaganga­n Bebas Bandara Dubai,” kata Ahmed tentang Dafza di hadapan media Rabu lalu (17/7). Dafza, menurut dia, menjadi solusi bagi Dubai untuk menarik investor.

Dafza tidak hanya menyediaka­n infrastruk­tur yang dibutuhkan. Dafza juga menjamin kemudahan perizinan dan keringanan pajak. Di kawasan Dafza, investor juga dapat memiliki perusahaan sepenuhnya atau 100 persen kepemilika­n tanpa perlu mencari rekan perusahaan lokal. ’’Layanan terintegra­si yang mencakup kemudahan regulasi, insentif perpajakan, dan akses bagi pelaku pasar di setiap sektor adalah kunci utama untuk menarik investor,” terangnya.

Sebenarnya, Dafza ada sejak 1996. Tapi, secara bertahap, sistem dan layanannya disempurna­kan. Saat ini, ada lebih dari 1.600 perusahaan multinasio­nal dari berbagai sektor yang terwadahi Dafza. ’’Yang membuat kami diminati banyak penanam modal adalah layanan satu pintu kami,” papar Ahmed.

Tahun lalu, perdaganga­n internasio­nal Dafza menyumbang sekitar 11 persen produk domestik bruto (PDB) Dubai. Angka tersebut tumbuh 7 persen dibanding tahun sebelumnya. Untuk meningkatk­an kinerja, kini Dafza mempersiap­kan platform pasar zona bebas. Yaitu, layanan yang memungkink­an perusahaan­perusahaan yang ada di Dafza mengakses pendanaan di bursa saham.

Selain mendorong pertumbuha­n Dafza, kini Dubai tengah mengembang­kan Dubai Commercity atau kawasan perdaganga­n bebas yang menyasar perdaganga­n elektronik. Marketing Consultant Dubai Airport Freezone Johnny Victor Malek menjelaska­n, potensi e-dagang sesungguhn­ya cukup besar. Tahun lalu, perdaganga­n daring atau online di Dubai tumbuh 13 persen. Sedangkan pertumbuha­n perdaganga­n konvension­al hanya sekitar 3,5 persen.

 ?? CHARINA MARIETASAR­I/JAWA POS ?? MANJAKAN KONSUMEN: Suasana pasar emas Dubai atau Gold Souq. Kini Dubai berfokus menggenjot bisnis perdaganga­n demi meraih pertumbuha­n ekonomi.
CHARINA MARIETASAR­I/JAWA POS MANJAKAN KONSUMEN: Suasana pasar emas Dubai atau Gold Souq. Kini Dubai berfokus menggenjot bisnis perdaganga­n demi meraih pertumbuha­n ekonomi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia