Bisa Paten di Posisi Baru
BERMAIN di posisi baru tidak membuat Rachmat ’’Rian’’ Irianto canggung. Tadi malam Rian dipasang sebagai gelandang bertahan. Di posisi barunya, pemain 19 tahun itu malah tampil moncer. Selain mencetak gol, dia apik dalam menjaga keseimbangan lini tengah. Terbukti, Rian mencatatkan tujuh tekel sukses. Statistik tersebut seolah menggambarkan Rian sudah terbiasa turun sebagai gelandang bertahan. Padahal, posisi aslinya adalah bek tengah.
Soal posisi baru, Rian sebenarnya sering melakoni hal tersebut. Tapi, bukan di Persebaya. Melainkan di skuad timnas U-23. Karena itu, Rian mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman tahu potensi Rian. Karena itu, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut tak ragu memasang Rian sebagai gelandang bertahan. Dalam dua latihan pemungkas, Rian juga sudah dijajal sebagai gelandang. ’’Jadi bukan ujug-ujug. Semuanya sudah melalui latihan,’’ terang pelatih 60 tahun tersebut.
Selain itu, sejatinya pemilihan Rian sebagai gelandang bertahan disebabkan stok amunisi yang pas-pasan. Jadwal yang cukup mepet membuat kondisi pemain tengah lainnya kurang oke. Akibatnya, Djanur harus merotasi posisi pemain untuk menjaga kondisi. ’’Pergeseran (posisi) pemain itu untuk mengatasi kelelahan,’’ tambahnya.
Karena penampilan moncernya, ada kans bagi Rian untuk tampil reguler sebagai gelandang jangkar. Apalagi, gelandang jangkar lain, Nelson Alom, juga belum sembuh dari cedera. ’’Dia (Rian) tampil cukup bagus. Jadi, tak tertutup kemungkinan saya kembali memainkannya sebagai gelandang bertahan ke depan,’’ tambah mantan pelatih Persib Bandung itu.
Meski performanya apik, Rian tak masuk dalam skuad timnas U-23. Bukan karena performanya buruk. ’’Sebenarnya dipanggil timnas. Tapi, saya butuh Rian sehingga bisa ditunda,’’ terang Djanur.