Jawa Pos

Chadwick di Ambang Gelar Musim Perdana

-

ASSEN, Jawa Pos – Musim perdana balapan single seater khusus perempuan W-Series menyisakan satu seri lagi menuju rampung. Pemimpin klasemen sementara Jamie Chadwick kembali memperleba­r jarak dari para pesaing. Pada balapan terakhir di Sirkuit Assen Sabtu (20/7), pembalap 21 tahun tersebut melesat di grup terdepan dan berhasil finis ketiga. Tambahan 15 angka dari Assen memperbany­ak pundi poinnya menjadi 98. Chadwick kini mantap di peringkat pertama klasemen pembalap. Dia leading 13 poin atas pembalap asal Belanda Beitske Visser. Chadwick juga unggul 36 poin atas pembalap Spanyol Marta Garcia yang bertengger di posisi ketiga. Selanjutny­a, balapan pemungkas pada musim perdana W-Series 2019 sangat penting buat Chadwick. Apalagi, dia akan tampil di depan publik sendiri di Sirkuit Brand Hatch, Inggris, 11 Agustus mendatang. Kini Chadwick selangkah lagi menjadi kampiun W-Series. Minimal, dia harus finis ketiga pada balapan kandangnya nanti. ’’Saya tidak membuat semua lebih mudah hari ini (Sabtu) untuk menuju juara,’’ kata Chadwick sebagaiman­a dikutip situs resmi W-Series. Dia mendapatka­n tekanan dari Visser yang akhirnya finis keempat.

Sementara itu, sang juara seri Assen Emma Kimilainen membawa serta kisah inspiratif saat meraih kemenangan pertamanya. Pembalap Finlandia tersebut baru saja pulih dari cedera yang membuatnya terpaksa absen di dua seri. Pada race sebelumnya, dia finis kelima. Sabtu kemarin dia berhasil mempertaha­nkan pole position yang didapatkan­nya dan mendulang poin penuh.

Emma sangat emosional ketika mendapatka­n kemenangan pertamanya. ’’Seperti yang saya bilang, jika Anda mengingink­an kemenangan, rekrutlah pembalap Finlandia,’’ katanya.

Sementara itu, W-Series juga menggelar non-championsh­ip race kemarin (21/2). Balapan tersebut merupakan uji coba yang tidak memperebut­kan poin. Megan Gilkes, pembalap termuda di grid, mendapatka­n kesempatan memulai balapan dari posisi terdepan untuk kali pertama musim ini. Pembalap Kanada itu berhasil menjaga posisinya hingga akhir balapan yang berlangsun­g dalam 18 lap tersebut.

Megan menjadi satu di antara tiga pembalap yang belum sekali pun meraih poin. Kemenangan itu membantu Megan lebih percaya diri menyongson­g seri pemungkas. Dia baru menyadari kemampuann­ya bisa bertarung dengan cukup keras. ’’Tidak kalah penting, saya belum pernah mencicipi sampanye sebelumnya, saya belum diizinkan di Kanada (usianya 18 tahun). Tetapi, ini Belanda. Jadi, oke, saya hanya minum sedikit,’’ ungkapnya.

Balapan uji coba tersebut menggunaka­n konsep start terbalik. Pengaturan­nya, pembalap di puncak klasemen, yakni Chadwick, start dari posisi buncit, sedangkan Megan berhak start dari pole position.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia