Tumpuan Emas Olimpiade 2020
Tetap Targetkan 10 Wakil meski Sangat Berat
JAKARTA, Jawa Pos – Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mempertahankan gelar dalam Blibli Indonesia Open 2019. Ini menjadi gelar ke-21 bagi ganda putra Indonesia sepanjang 37 tahun turnamen level super 1.000 tersebut. Selain itu, Minions –sebutan Marcus/Kevin– menjadi pasangan pertama sejak 1999 yang berhasil mempertahankan gelar dua tahun berturut-turut.
Ganda putra nomor satu dunia itu menjadi harapan Indonesia untuk mendulang emas dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Kali terakhir ganda putra memperoleh emas saat Olimpiade Beijing 2008 melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Saat ini sektor ganda putra memang yang paling kuat. Bahkan, ada tiga pasangan yang menduduki delapan besar dunia. Yakni, Marcus/Kevin (peringkat pertama), Hendra Setiawan/M. Ahsan (peringkat keempat), dan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto (peringkat ketujuh). Namun, hanya dua pasangan yang bisa lolos ke Olimpiade. ’’Kami punya tiga pasangan yang bagus. Jadi, biarkan mereka berebut (lolos) terlebih dahulu,’’ ungkap Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti kemarin.
Terkait peluang lolos ke Olimpiade, PBSI menargetkan 10 wakil. Artinya, setiap sektor harus mampu menyumbangkan kuota maksimal. Namun, dilihat dari capaian saat ini, hal itu cukup berat diraih. Terutama dari sektor putri yang paling rawan. Gregoria Mariska Tunjung harus bisa kembali menembus peringkat 16 besar. Saat ini dia terlempar ke ranking ke-19. Sementara itu, Fitriani menempati urutan ke-30.
Susy mengakui hal itu cukup sulit. ’’Tunggal putri masih berjuang. Minimal bisa meloloskan satu wakil,’’ kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Sementara itu, sektor lain yang cukup aman adalah tunggal putra. Mereka menempatkan dua wakil dalam delapan besar. Untuk ganda putri dan ganda campuran, masih satu wakil yang berpeluang. ’’Tentu kami ingin wakil yang sebanyak-banyaknya. Tunggal putra sudah cukup bagus, tapi belum bisa stabil. Sedangkan sektor lain harus dipertahankan, jangan sampai peringkatnya turun lagi,’’ imbuh Susy.
PBSI memiliki waktu hingga April 2020 untuk mengejar kualifikasi Olimpiade. Untuk itu, mereka memilah turnamen agar pengumpulan poin bisa lebih efektif. Sebut saja Kejuaraan Dunia di Swiss Agustus nanti, All England 2019, serta Kejuaraan Asia 2020.
Di sisi lain, besarnya harapan ganda putra menyumbang emas pada Olimpiade kelak menjadikan motivasi tersendiri bagi Kevin. Yang terdekat, dia mengincar gelar Kejuaraan Dunia yang belum pernah dia raih. Kemudian, meneruskan tradisi emas Olimpiade.
’’Saya rasa semua punya peluang yang sama. Olimpiade juga masih setahun lagi. Jadi, kita lihat saja nanti,’’ kata Kevin.
Hal itu juga didukung Hendra. Dia berharap bisa mengulang memori manis seperti yang dia lakukan dengan Markis Kido lebih dari satu dekade silam. ’’Semoga ke depan performa kami bisa stabil dan bisa menyumbang emas Olimpiade,’’ ungkap Hendra.