Lumayan, Tiga Gelar dari Turnamen Super 100
VLADIVOSTOK, Jawa Pos – Kabar baik datang dari skuad Merah Putih yang berlaga di Russian Open 2019. Indonesia sukses mendominasi turnamen berlabel super 100 itu. Tiga gelar berhasil dibawa pulang dari Vladivostok, Rusia. Capaian tersebut sekaligus melampaui target yang dipancang PP PBSI, yakni dua gelar.
Hasil maksimal dipersembahkan ganda putri Ni Ketut Mahadewi Istarani/ Tania Oktaviani Kusumah. Mereka berhasil menjadi kampiun di turnamen perdana. Unggulan kelima itu sukses menundukkan unggulan keempat asal Jepang Miki Kashihara/Miyuki Kato 23-21, 21-16 di partai final. Padahal, sebagai pasangan debutan, keduanya baru menjalani latihan bersama selama satu bulan. Tetapi, mereka sudah bisa menyatukan chemistry permainan.
’’Kami bersyukur meraih gelar juara di Rusia. Kami tidak menyangka karena baru saja berpasangan dan ini adalah turnamen pertama kami. Senang sekali rasanya,” ujar Tania setelah bertanding di Sport Hall Olympik kemarin.
Sebelum dipasangkan, Ketut merupakan partner Rizki Amelia Pradipta. Namun, Ketut/Rizki dianggap kurang berprogres sehingga Eng Hian, pelatih ganda putri, memilih menceraikan mereka. Rizki kembali ke pasangan lawasnya, Della Destiara Haris. Sementara itu, Ketut bersama Tania.
’’Bisa dibilang kami lumayan kompak, tapi kami selalu berusaha fokus ke individu masing-masing. Kami juga merasa masih banyak yang harus kami benahi,’’ tutur Ketut.
Gelar lainnya disumbangkan tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito dan ganda campuran Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso. Dalam turnamen tersebut, sebagai unggulan kedua, Vito melaju tanpa hambatan ke babak final. Kemarin dia mengalahkan pebulu tangkis Singapura Loh Kean Yew 21-17, 21-19.
Lalu, pasangan Adnan/Mychelle terpaksa bermain tiga game melawan tuan rumah sekaligus unggulan pertama Evgenij Dremin/Evgenia Dimova. Pasangan tersebut akhirnya merebut kemenangan dengan skor 19-21, 2113, 21-15 dalam pertandingan yang berlangsung selama 55 menit.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti bangga dengan capaian pemain pelapis pelatnas itu. Sebab, mereka merupakan pemain junior yang baru saja masuk ke senior. ’’Ini menjadi awal yang baik bagi mereka untuk bisa meningkatkan prestasi,’’ ujar Susy.