Masalahe, Bu Risma Iki Kepinteren
HASIL survei bahwa masih banyak warga yang belum punya pilihan memang tidak mengherankan. Bahkan, itu dianggap sangat masuk akal. Sebab, performa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih begitu disegani dan mengesankan bagi warga
J
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono menuturkan, pada 2015 saat Risma berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana untuk maju pada periode kedua pun, sempat sulit mencarikan lawan. Bahkan, tahapan pendaftaran pilwali saat itu sampai berlangsung empat kali. Kala itu memang belum ada teknis aturan tentang paslon tunggal dalam pilkada.
”Tapi,dalamkontestasidemokrasi pastiakanmunculcalonpemimpin yang dianggap paling baik bagi masyarakat,” ujar Awi, sapaan Adi Sutarwijono. Dia menyebutkan, selainfaktorRisma,bisajadipilwali yang masih lama membuat masyarakat belum punya pilihan. ”Sosialisasisajabelum.Proses-proses persuasif juga belum,” tambah dia.
PDI Perjuangan Surabaya juga masih menunggu petunjuk yang lebih teknis dalam penjaringan wali kota. Tapi, hingga kemarin, peraturan tersebut belum terbit. Sebelumnya, pada rapat kerja cabang DPC PDIP Surabaya pada 27 Juni lalu, muncul nama Whisnu Sakti Buana sebagai calon pengganti Risma. Seluruh pengurus PAC sepakat dengan nama tersebut.
Terpisah, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf menuturkan bahwa memang agak sulit mencari tokoh sekaliber Risma untuk memimpin Surabaya. Dia menyebutkan, sudah ada sejumlah nama yang muncul. Tetapi, belum ada yang ideal. ”Aku dewe yo sik blank. Masalahe bu Risma iki kepinteren,” ujar Musyafak.
Sementara itu, anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Surbaya Subairi menuturkan, pihaknya akan bertanggung jawab untukmenjagadanmeningkatkan partisipasi pemilih.