Peruntukan Harus Jelas
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot tengah menuntaskan pembangunan terminal intermoda Joyoboyo. Hanya, kekhawatiran muncul di balik realisasi proyek tersebut. Yakni, soal kepastian peruntukan fasilitas baru itu.
Hal tersebut tak lepas dari belum klirnya kelanjutan rencana pengembangan moda transportasi trem di Surabaya. Padahal, sesuai proyeksi awal, terminal intermoda itu menjadi fasilitas penunjang program tersebut.
Sejumlah kalangan memang khawatir terminal intermoda Joyoboyo itu tak berfungsi maksimal saat selesai nanti. Pakar transportasi dan tata kota asal ITS Haryo Suilstyarso mengingatkan agar peruntukan bangunan tersebut diperjelas. ”Rencananya apa saja, yang direalisasikan apa saja. Sebab, jika tidak sesuai rencana, bisa bermasalah. Pemkot harus hati-hati,’’ katanya.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono juga meminta pemkot berhati-hati. Program tersebut harus direncanakan secara matang. Dia tidak ingin proyek yang dibangun di Surabaya itu berdampak negatif. ”Pemkot harus melihat jangka panjang. Proyek apa pun yang dibiayai negara harus dipikirkan dampaknya. Mulai dampak sosial hingga hukumnya,” ujarnya.
Sepertidiketahui,pembangunan terminal intermoda di Joyoboyo merupakan bagian dari rencana proyek pengembangan trem di Surabaya oleh pemkot. Fasilitas itu awalnya diproyeksikan sebagai titik pergantian moda (dari trem ke angkutan feeder). Permasalahannya, lanjutan proyek trem hingga kini belum jelas.
Kondisi tersebut juga tengah mendapat atensi dari pemkot. Sejumlah skenario tengah disiapkan. Salah satu yang tengah dijajaki adalah menyinergikan terminal intermoda itu dengan program pengembangan jalur transportasi berbasis kereta di kawasan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertasusila) yang tengah digagas pemerintah pusat bersama Pemprov Jatim.
Kepala Badan Bappeko Eri Cahyadi mengaku segera berkomunikasi dengan pemprov untuk membahas opsi koneksitas terminal intermoda Joyoboyo dengan program itu. ”Kami coba menyinkronkan program ini,” ucapnya.