Tuntaskan Pembayaran Ganti Rugi Rabu
SURABAYA, Jawa Pos – Tiga bangunan yang kini masih berdiri di Jalan Wonokromo bakal dibongkar. Pemkot telah mempersiapkan ganti rugi untuk tiga persil di lahan pelebaran frontage road (FR) Wonokromo itu. Rencananya, pelunasan pembayaran dilangsungkan Rabu (24/7).
Sebelumnya, tidak segera dibongkarnya beberapa persil itu sempat menimbulkan kecurigaan bagi sebagian warga yang rumahnya sudah rata dengan tanah. Mereka menyebut PT KAI Daop 8 Surabaya tidak fair karena menyisakan beberapa persil.
Dari hasil informasi yang dihimpun Jawa Pos, tiga persil yang masih berdiri tersebut memang berbeda dibandingkan belasan bangunan yang dibongkar sejak Selasa (16/7). Beberapa di antaranya memiliki sertifikat sehingga prosesnya tidak hanya bongkar bangunan. Tetapi juga harus ganti rugi lahan beserta bangunannya.
Kemarin Jawa Pos memantau tiga persil itu. Kondisinya memang sudah tidak utuh lagi meski bangunan secara fisik masih berdiri kukuh. Dua bangunan merupakan tempat usaha dan satunya gedung bekas bioskop.
Camat Wonokromo Tomi Ardianto mengatakan, tiga bangunan tersebut saat ini sudah dalam penyelesaian ganti rugi. Ketiganya merupakan milik Sundoro Harto, Hery Subagio, dan Lisa Wijaya.
Bangunan milik Sundoro hanya akan diganti fisiknya. Sebab, tanahnya diklaim milik PT KAI. Bangunan milik Hery Subagio dan Lisa Wijaya akan mendapatkan ganti rugi total. ’’Rabu pembayarannya diselesaikan PU,’’ kata Tomi. Setelah pembayaran rampung, segera dilakukan pembongkaran.
Namun, saat disinggung soal rencana pembangunan, Tomi mengatakan bahwa dirinya tidak berkenan menjawab. Sebab, keputusan pembangunan dan pembongkaran ada di dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP).
Proyek FR Wonokromo terus berkejaran dengan waktu. Pengerjaan yang dimulai Mei lalu tidak bisa berjalan maksimal. Alasannya, kontraktor tidak bisa langsung menggarap proyek. Sebab, belum semua lahan bisa dibebaskan.
Pelaksana proyek PT Kharisma Bina Kontruksi Samsul Arifin mengatakan, pengerjaan proyek terus berlanjut. Di sisi utara, pelapisan dan pemadatan tanah sudah rampung. Tinggal menunggu pengaspalan.
Sementara itu, sisi selatan mulai kemarin dicicil. Yakni, pemasangan box culvert untuk jalan air di bawah. Setelah pemasangan box culvert rampung, akan diteruskan pelapisan dan pemadatan lahan. ’’Prosesnya seperti yang di sisi utara yang kini sudah selesai,’’ jelasnya.
Samsul mengatakan, pemadatan dan pelapisan tanah memang memakan waktu yang cukup lama. Namun, setelah proses itu selesai, tahap pengaspalan bisa dilakukan dengan cepat.
Untuk lahan sisi tengah, Samsul mengatakan masih menunggu pembongkaran bangunan dan pemindahan pipa oleh PDAM. ’’Kalau proses itu selesai, bisa langsung kami kerjakan,’’ jelasnya.