Jawa Pos

Bahas Bullying dan Angkat Kebinekaan saat Final

-

’’Bukan cuma ajang kecantikan, tapi juga brain. Si Marcha ini memang akademik di sekolah selalu bagus,’’ ujar Felly Chandra, nenek Marcha yang ikut menemani cucu kesayangan­nya ngobrol dengan Jawa Pos di Lenmarc Mall awal pekan lalu.

Salah satu prestasi sekolah yang kentara di setiap tahun adalah gelar sebagai outstandin­g student. Gelar tersebut didapat Marcha sejak duduk di bangku TK B hingga kelas VI di SD Cita Hati. ’’Ada beberapa anak di kelas yang dapat gelar itu. Dinilai dari akademik dan tingkah laku. Tapi, kalau academic achievemen­t atau juara I, aku pernah dapat di kelas III–V,’’ jelas Marcha.

Felly menyatakan, Marcha adalah tipikal anak yang fokus dan tekun. ’’Kalau sudah mau sesuatu, pasti dikejar betul dengan serius. Tekad sama kemauannya kuat,’’ ungkapnya. Selain itu, dia melihat adanya inisiatif yang besar dalam diri Marcha. Dengan begitu, apa pun yang jadi tanggung jawabnya, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas sekolah, pasti segera dikerjakan tanpa disuruh.

Gadis yang punya saudara kembar bernama Ingvar Abramovich Rusli itu memang terbiasa sibuk. Dia pernah didapuk sebagai bintang iklan beberapa brand susu maupun pakaian. Selain itu, Marcha tercatat pernah membintang­i web series serta menelurkan album anakanak bersama beberapa penyanyi cilik dari Jakarta dan Surabaya. Bahkan, jauh sebelum mengikuti kontes Putri Cilik Indonesia, dia lebih dulu dikenal sebagai selebgram squishy yang punya ratusan fan base.

Banyaknya kegiatan pemotretan hingga syuting membentuk Marcha menjadi remaja yang pandai mengatur waktu dan punya kesadaran tanggung jawab yang besar. ’’Aku sekarang lebih ke arah influencer dan pengusaha fashion muda,’’ ucap pemilik tinggi 158 sentimeter dan berat badan 40 kilogram itu.

Ya, di akun Instagram-nya yang kini punya 351 ribu pengikut, Marcha ingin memberikan pengaruh positif. Bagi dia, ada kunci lain keberhasil­an selain tekun, ulet, dan fokus. Yakni, berani mencoba sehingga tahu apa yang mesti dibenahi dan disempurna­kan. ’’Nggak apa-apa dimulai dari hal yang simpel. Nanti bisa di-improve. Yang penting mencoba dulu,’’ tegas gadis 12 tahun tersebut.

Berhasil meraih gelar Putri Cilik Indonesia 2019 dianggap sebagai pintu pembuka pada hal yang lebih besar. Marcha ingin ikut andil mengurangi bullying. Dia juga berharap punya kesempatan di kancah dunia untuk memamerkan konsep kebinekaan di Indonesia.

Tema Bhineka Tunggal Ika sendiri merupakan pidato yang mengantarn­ya dari lima besar menjadi pemenang. Pada malam final di Jakarta pada 11 Juli lalu, dia ditanya cara menginspir­asi jika berhasil menang. Dengan tegas dan tanpa ragu, Marcha ingin membawa pesan keberagama­n yang rukun dan damai.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia