Pertajam Memori Otak dan Otot dengan Dance
SURABAYA, Jawa Pos – Gerak dan derap kaki tujuh anak terlihat energik. Seiring dengan musik hiphop yang tengah disetel di salah satu ruang latihan G-Center. Gerakan mereka tidak hanya lincah, tapi juga punya manuver yang terbilang sangat cepat. Dalam hitungan detik, anakanak itu bisa berpindah melakukan gerakan yang berbedabeda. Tujuh anak tersebut merupakan dancer muda dan berbakat yang terpilih dalam tim unggulan bernama G-Force.
Anggotanya diisi anak-anak yang memiliki rentang usia 13–15 tahun. Namun, masingmasing terjun ke dunia dancer sejak tiga hingga lima tahun lalu. Latihan dance secara rutin yang mereka lakoni sejak usia dini dibarengi dengan latihan fisik atau workout. Menurut Hengky Edo, salah seorang pelatih tari hiphop, hal itu membuat anak-anak punya stamina yang lebih kuat.
”Nggak gampang capek dan frekuensi mereka sakit sangat berkurang. Karena stamina mereka lebih terjaga berkat latihan fisik rutin,” ujarnya. Meski tengah sakit, anak-anak yang terbiasa bergerak aktif dengan berlatih fisik rutin tidak akan malas gerak (mager) begitu saja di rumah. Mereka cenderung tetap beraktivitas meski sedang tidak enak badan.
Lelaki yang akrab disapa Edo itu menuturkan, tari hiphop juga merangsang ingatan atau memori yang lebih kuat. Pada latihan basic atau dasar, anak-anak akan diperdengarkan musik hiphop untuk kemudian bebas bergerak mengikuti beat musik tersebut. Hal itu sengaja dilakukan untuk membuat mereka terbiasa, enjoy, dan rileks dengan aliran musik. Setelah itu, barulah berlatih power dan kecepatan.
”Pada latihan awal, butuh sinkronisasi dari otak ke otot. Melatih muscle memory atau ingatan pada otot-ototnya. Lama-lama nanti mereka bisa hafal gerakan itu lebih otomatis. Sebab, muscle memory-nya udah kerja. Daya ingatnya jadi lebih tajam,” paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, memory muscle merupakan gerak refleks atau spontan dari badan seseorang.
Spontanitas itu dibangun dari latihan rutin dan pengulangan berkali-kali. ”Mereka juga akan banyak belajar untuk melakukan attitude swag. Artinya, nge-dance dengan rileks, nggak kaku, ekspresif,” imbuh Edo.