Ajak Kaum Milenial Pegang Teguh Pancasila
GRESIK, Jawa Pos – Upaya untuk menyosialisasikan NKRI dengan Pancasila sebagai fondasi tunggal terus dilakukan banyak pihak. Bertempat di Home Premiere, GKB, kemarin (22/7), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan diskusi publik bertema Pancasila, Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia.
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut Wakil Ketua Komisi I DPR Ir Setya Widya Yudha, Kepala Subdirektorat Informasi dan Komunikasi Politik dan Pemerintahan Kemenkominfo Hypolitus Layanana, dan caleg terpilih DPR dapil X (Gresik-Lamongan) Dyah Roro Esti Widya Putri.
Dalam kesempatan itu, Roro –panggilan Dyah Roro Esti Widya Putri– mengajak masyarakat untuk kembali ke Bhinneka Tunggal Ika. Termasuk generasi milenial. Menurut dia, saat ini banyak sekali informasi hoax yang berpotensi memecah belah persatuan. Karena itu, dia mengajak untuk selalu mengecek kembali kebenarannya.
Roro mencontohkan betapa mudah informasi yang belum terverifikasi masuk melalui media WhatsApp (WA). Celakanya, belum tentu benar, informasi itu langsung diteruskan. ’’Nah, kini DPR dan Kominfo melakukan kerja sama untuk meminimalkan berita hoax tersebut. Salah satunya pembatasan itu. Kita bisa cek pesan tersebut sudah diteruskan berapa kali,” ujar perempuan 26 tahun alumnus S-2 Imperial College London itu.
Dia menekankan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pegangan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. ’’Harus inklusif. Terbuka. Menghargai satu sama lain, toleransi, itu yang harus kita kedepankan,” papar politikus Partai Golkar tersebut.
Selama 12 tahun hidup di luar negeri, Roro mengaku tidak terpengaruh dengan budaya luar. Identitas sebagai orang Indonesia tetap dipegang teguh. Dia tidak ingin beridentitas orang luar. ’’Kita bangga menjadi Indonesia,” katanya.
Roro mengungkapkan, diskusi dan dialog untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 memang harus terus dilakukan semua pihak. ’’Harus memahami empat konsensus itu. Bagaimana caranya, ya diamalkan. Misalnya soal toleransi, menghargai sesama, dan nilai-nilai kebersamaan itu,’’ ungkapnya.