Gelar Operasi Yustisi, Antisipasi Penganggur-Tindak Asusila
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot terus mengantisipasi pendatang baru yang tinggal di Surabaya dengan tujuan tidak jelas. Salah satunya menggelar operasi yustisi. Kemarin (22/7) petugas gabungan Kecamatan Mulyorejo mendatangi beberapa tempat kos di Jalan Sutorejo untuk melakukan pendataan.
Sasaran utamanya penghuni kos dan kontrakan. Lokasinya tidak jauh dari kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Kegiatan itu dilaksanakan sejak pukul 09.00.
Petugas gabungan dari Satpol PP Kecamatan Mulyorejo, Satgas Kelurahan Dukuh Sutorejo, dan babinkamtibmas menghampiri satu per satu para penghuni. Dalam satu area, terdapat tiga tempat kos. Setiap kos rata-rata memiliki 7–10 kamar.
Sekretaris Kecamatan Mulyorejo Deddy Sjahrial Kusuma mengatakan, operasi yustisi itu merupakan langkah antisipasi penduduk baru dengan tujuan tidak jelas. Terutama yang tidak memiliki pekerjaan. Mencoba mengadu nasib di metropolis.
”Itulah yang kami khawatirkan. Langkah pendataan penduduk rutin menjadi filternya,” katanya. Selain itu, operasi yusitisi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pasangan mesum, pelaku kriminal, dan berbagai hal yang berpotensi memberi dampak negatif.
Saat petugas mendatangi lokasi, tidak banyak penghuni yang sedang beraktivitas. Suasana kampung cenderung sepi. Hal itu disebabkan banyaknya penghuni yang belum kembali dari tempat asalnya atau bahkan sudah menjalani rutinitasnya.
Dari tiga tempat kos yang didata, mayoritas penghuninya mahasiswa. Selain itu, ada yang berdagang. Yuli Susana adalah salah seorang penghuni yang didata. Perempuan asal Jayapura tersebut berstatus mahasiswa di UMS.
”Sudah lama ngekos. Sedang kuliah S-2,” katanya. Dia mengatakan, operasi yustisi itu memang penting. Sebab, bisa mencegah adanya penghuni mencurigakan yang tinggal di suatu daerah.
Deddy menyatakan, operasi yustisi itu bakal berlangsung rutin. Kecamatan Mulyorejo memiliki enam wilayah kelurahan. Kemarin baru Kelurahan Dukuh Sutorejo. Nanti dilaksanakan di kawasan lainnya.