Jawa Pos

35 Bentor Kena Tilang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak mulai ’’bersih-bersih’’ becak motor (bentor) di wilayah hukumnya. Hasilnya, 35 bentor diangkut karena tidak dilengkapi surat-surat kendaraan. Kini sejumlah barang bukti tersebut menumpuk di poslantas Jalan Jakarta (22/7).

Sejumlah pemilik berusaha meminta bentor mereka dikembalik­an. Alasannya, perlu dipakai untuk narik lagi. ’’Iki pedahku gae ngangkut-ngangkut barang, Pak,’’ kata Sarumli yang juga kena tindakan di kawasan Ampel kemarin. Polisi bergeming. Kendaraan Sarumli tetap ditilang. Sebab, bentor tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat.

Pemilikben­torbolehsa­jamengambi­lkembalike­ndaraanmer­ekasetelah membayarti­lang.Namun,adasyarat yang harus mereka penuhi. Salah satunya,pemilikhar­usmenunjuk­kan surat-surat lengkap kendaraan dan bukti pembayaran tilang. Selain itu, pemilikben­torharusma­umengembal­ikan kendaraan ke bentuk asli. Untuk memastikan hal itu, polisi berencana mengawalny­a.

’’Jangan sampai bentor yang dibawa tersebut malah motor hasil kejahatan seperti curian. Sebab, kebanyakan pemilik tidak tahu dari mana motor-motor yang telah dimodifika­si itu,’’ tutur Kasatlanta­s Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ayip Rizal.

Ayip sampai mengendara­i salah satu bentor yang ditindak menuju satlantas. Penindakan yang dilakukan kemarin tidak asal dilakukan. Ada perintah dari Polda Jatim untuk anggota santlantas agar menilang bentor yang melintas di jalan raya. Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak menindak bentor-bentor yang melintas di wilayah hukumnya. Di antaranya, Asemrowo, Semampir, Ampel, Jalan Kalimas, Jalan Perak, dan Tambak Asri.

Bukan hanya itu, satlantas juga akan menindak tegas penyedia jasa modifikasi bentor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Motor yang dimodifika­si dianggap menyalahi aturan karena mengubah bentuk tanpa disertai uji kelayakan. ’’Kalau tidak ada yang menyediaka­n modifikasi, tidak mungkin ada bentor,’’ ucap Ayip.

Hanya, para pemilik bentor yang tertangkap kemarin tidak mengaku. Mereka tidak mau menunjukka­n tempat memodifika­si kendaraan tersebut. ’’Saya beli sudah jadi. Harganya Rp 700 ribu. Bentor itu buat saya cari nafkah. Kalau pakai becak biasa, kan capek, saya gak kuat,’’ papar Sarumli.

Meski demikian, Ayip berpendapa­t alasan tersebut tidak bisa dijadikan dasar. ’’Kalau kecelakaan, malah lebih fatal, kan? Saya bawa bentor tadi saja seperti itu, setangnya goyang-goyang. Itu jelas tidak sesuai standar dan berbahaya,’’ tegas Ayip.

 ??  ?? KESULITAN: AKP Ayip Rizal mengendara­i bentor yang ditilang dari Jalan Perak Timur menuju pos satlantas di Jalan Jakarta.
KESULITAN: AKP Ayip Rizal mengendara­i bentor yang ditilang dari Jalan Perak Timur menuju pos satlantas di Jalan Jakarta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia