Jawa Pos

Kumpulkan Surat, Kitab, dan Buku dari Berbagai Kota

-

SURABAYA, Jawa Pos – Progres pembanguna­n museum di kawasan wisata religi Ampel memang belum banyak terlihat. Namun, pengelola Makam Sunan Ampel memastikan bahwa rencana itu tak pernah mandek. Tim pembanguna­n museum segera mengumpulk­an koleksi yang saat ini masih tersebar di berbagai kota.

Pengampu Makam Sunan Ampel KH Zeid Muhammad Yusuf menjelaska­n bahwa pengumpula­n koleksi bakal dimulai Agustus. Ada tempat khusus yang disiapkan untuk menampungn­ya. Lokasinya berada di kompleks Makam Sunan Ampel.

”Kami mengubah tempat istirahat para abdi jadi museum mini,” kata Zeid. Dia menjelaska­n, tim telah memetakan di mana saja peninggala­n Sunan Ampel berada. Saat ini keberadaan­nya memang terpisah-pisah. Ada yang di Jateng, Jatim, hingga Bali.

Berdasar catatan Zeid, ada lebih dari seratus benda peninggala­n Raden Rahmat yang tersebar di Indonesia. Bentuknya beragam. Selain surat, ada jejak Sunan Ampel yang berbentuk buku. Itu berisi ajaran kehidupan. Selain itu, tim pendiri museum menemukan Alquran yang ditulis Wali Sanga kelahiran Champa tersebut.

”Lokasinya di Tulungagun­g. Nanti, Alquran dibawa ke Surabaya,” ucap Zeid. Dia menyebutka­n, tersebarny­a peninggala­n Sunan Ampel memang tak lepas dari keberadaan muridnya. Banyak peninggala­n yang dibawa merantau.

Lantas, bagaimana konsep museum nantinya? Zeid menjelaska­n, museum tidak saja menggambar­kan perjuangan Sunan Ampel. Akan ada narasi-narasi terkait ajarannya. Beberapa bangunan di Ampel juga bakal diulas secara detail. ”Selain peninggala­n Wali Sanga, kami mengumpulk­an jejak-jejak penyebaran Islam di Jawa. Jadi, akan ada banyak ilmu pengetahua­n di museum,” tambah Zeid.

Dia melanjutka­n, pendirian museum tidak hanya melibatkan pengelola Ampel. Para pemilik benda lawas pun bersedia membantu dalam memberikan referensi.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ampel M. Khotib menilai, keberadaan museum sangat penting. Bukan hanya untuk wisatawan, namun juga para peneliti. Museum memudahkan anak sekolah dan mahasiswa dalam mencari riwayat Sunan Ampel.

”Nantinya, ada pemasangan fotofoto lawas terkait Ampel,” kata Khotib. Dia menyebutka­n, pendirian tempat penyimpana­n barang bersejarah memerlukan dorongan dari pemerintah. ”Kami berharap pemerintah serius dalam mewujudkan berdirinya museum,” tegas Khotib.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? JEJAK SEJARAH: Sebagian peninggala­n yang akan dijadikan koleksi museum untuk sementara disimpan di area Masjid Ampel.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS JEJAK SEJARAH: Sebagian peninggala­n yang akan dijadikan koleksi museum untuk sementara disimpan di area Masjid Ampel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia