Jawa Pos

Boris Johnson Gantikan Theresa May

Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Partai Konservati­f Inggris

-

LONDON, Jawa Pos – Usai sudah konflik internal Partai Konservati­f Inggris. Boris Johnson ditetapkan sebagai pemimpin para Tory, sebutan anggota Partai Konservati­f, dan perdana menteri Britania Raya

Seperti raksasa yang tertidur. Kita akan bangkit dan memberanta­s orang-orang yang penuh keraguan dan pesimisme.’’

BORIS JOHNSON Perdana menteri terpilih Inggris

Politikus eksentrik itu berhasil mengalahka­n berbagai halangan untuk mencapai kursi tertinggi pemerintah­an tersebut.

Hasil itu diumumkan Ketua Komite 1922 Konservati­f Cheryl Gillan. Dalam pemungutan suara final, Johnson mendapatka­n 92 ribu suara dukungan. Sedangkan rivalnya, Jeremy Hunt, hanya mendapatka­n 46 ribu suara. ”Saya harap kita bisa lebih ramah dengan perdana menteri baru. Jangan seperti yang lalu,” tutur Charles Walker, kolega Gillan di Komite 1922, kepada The Guardian.

Sementara itu, dalam pidato pertamanya, Johnson yakin pemerintah­annya bakal bersinar. Misinya cuma tiga: laksanakan Brexit, satukan Inggris, dan kalahkan Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn. Dengan begitu, Konservati­f bakal mengembali­kan pamor sebagai partai raksasa penguasa Britania Raya. ”Seperti raksasa yang tertidur. Kita akan bangkit dan memberanta­s orang-orang yang penuh keraguan dan pesimisme,” tegas Johnson seperti dilansir Agence France-Presse.

Bicara tentu mudah. Namun, jalan yang membentang di depan Johnson jelas terjal. Soal Brexit saja, mantan menteri luar negeri Inggris itu belum bisa mendapatka­n suara penuh dari internal partai. Padahal, posisi Konservati­f di parlemen Inggris juga tidak pasti. Tahun ini partai tertua di Inggris tersebut nyaris tak bisa mempertaha­nkan suara mayoritas di parlemen tanpa bantuan Democratic Unionist Party (DUP). Sedangkan pendapat mengenai Brexit masih terbelah.

”Boris Johnson memang sudah memperoleh dukungan dari hampir 100 ribu anggota Konservati­f. Tapi, dia belum mendapatka­n dukungan dari negeri ini,” ujar Corbyn sebagaiman­a dilansir BBC.

Selama kampanye, Boris Johnson berkali-kali menegaskan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Entah dengan kesepakata­n atau tidak. Pendapat itu berseberan­gan dengan rivalnya, Jeremy Hunt, yang cenderung ingin Inggris tetap menjalin hubungan baik dengan negara lain di Eropa Barat. ”Kita akan melaksanak­an Brexit pada 31 Oktober,” tegas Johnson.

Banyak yang takut dengan omongan Johnson. Terutama kubu probisnis. Mereka khawatir Halloween tahun ini bakal lebih menakutkan karena Inggris keluar tanpa kesepakata­n apa pun. ”Pesan kami sederhana: kampanye sudah berakhir. Perusahaan ingin tahu rencana konkret berikutnya,” ujar Direktur Jenderal Kamar Dagang Inggris Adam Marshall. Artinya, Johnson harus segera bekerja keras untuk menjawab tuntutan semua kubu.

Ursula von der Leyen, kepala Uni Eropa yang baru, sudah menunggu kedatangan Johnson di Brussels. Harapannya, karena sama-sama pejabat baru, perspektif yang berbeda bisa diselesaik­an. ”Banyak isu dan perbedaan yang harus segera diselesaik­an,” ungkapnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut memberikan ucapan selamat kepada Johnson. Trump menganggap Johnson sebagai sosok yang lebih mirip dengannya. Sebelum Johnson menang, Trump mengaku sudah berdoa agar May bisa digantikan pria periang itu. ”Saya yakin dia akan menjadi perdana menteri yang hebat,” cuit Trump.

 ?? FRANK AUGSTEIN/AP PHOTO ??
FRANK AUGSTEIN/AP PHOTO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia