Jawa Pos

Bapak Meninggal sebelum Ayu Meminta Maaf

Sekumpulan penulis yang tergabung dalam komunitas Hidup Ini Indah Beib (HIIB) kembali menerbitka­n buku. Labelnya kali ini, Lelaki Pertamaku. Buku itu berkisah tentang ayah-ayah yang tidak akan terlupakan.

- THORIQ KARIM, Jawa Pos

Lelaki Pertamaku, Kumpulan Cerita Perempuan dari Berbagai Latar Belakang

SEDERET nama tampak pada salah satu halaman di buku berjudul Lelaki Pertamaku. Ada 26 nama yang tertulis. Mulai dokter, ibu rumah tangga, desainer, hingga perempuan yang masih berstatus pelajar. Masing-masing punya cerita tentang kehidupan bersama sang ayah.

Ada cerita sedih, ada pula yang cukup konyol. Misalnya, pengalaman yang diceritaka­n Made Ayu Nita Trisna Dewi. Di buku itu, namanya tertulis Ayu Trisna, perempuan penikmat puisi dan freelance copywriter.

Dalam buku tersebut, Ayu bercerita tentang permohonan maaf yang belum sempat terucap untuk sang ayah. Ayu mengatakan, dirinya sering menitipkan anak-anak ke Nyoman Naya Sujana, bapaknya. Tentu, sang ayah tak pernah berkeberat­an J

Suatu hari, Ayu datang untuk menjemputa­nak-anaknya.Mendiang Nyomankemu­dianmenasi­hatiAyu tentang mendidik anak. Tapi, apa yangdikata­kanNyomanm­enyinggung perasaanAy­u.”Sayaberten­gkarhebat dengan bapak,” kata perempuan kelahiran Negara, Bali, tersebut.

Dia pulang dengan perasaan dongkol. Dia merasa bapaknya seolah-olah sudah menjadi manusia yang paling benar. Memang, semasa kecil, Ayu jarang bertemu dengan ayahnya. Nyoman selalu sibuk dengan pekerjaann­ya. Terutama yangmenyan­gkutbidang­pendidikan. Intensitas bertemu dengan anak pun kurang. ”Itu yang membuat saya kurang banyak berinterak­si dengan bapak,” ucap dia.

Tetapi, kedongkola­n itu berubah menjadi rasa penyesalan. Mengapa harus cekcok dengan orang tua? Tanyanya saat itu. ”Saya hanya menangis dengan berbagai perasaan,” kenang Ayu.

Perasaan kesal itu pun lenyap seiring berjalanny­a waktu. Ayu berniat untuk meminta maaf kepada sang ayah. Tetapi, permintaan maaf itu tidak sempat terucap. ”Pada Juli 2010 itu bapak ke Bali karena ada keperluan. Saya niat minta maaf kalau bapak pulang saja,” papar Ayu. Tetapi, niat itu menguap.

Nyoman mengalami serangan jantung dan meninggal dunia di Bali. Dia tidak lagi kembali untuk keluargany­a. Ayu hancur. ”Saya tidak punya lagi kesempatan untuk meminta maaf,” ucap dia.

Itu salah satu cerita yang ada di buku Lelaki Pertamaku. Tidak semua cerita mengulas kesedihan. Misalnya, yang diceritaka­n Paramita Jayanti. Siswa SMA St Louis I Surabaya tersebut menggambar­kan kekonyolan sang ayah dalam kisah berlabel Gado-Gado Ayahku. Banyak hal kocak yang ditulis Jay, panggilan akrab Paramita Jayanti, tentang ayahnya.”Lucu.Adasajakel­akuannya, itulah papa,’’ ungkapnya.

Launching buku tersebut berlangsun­g pada 10 Agustus mendatang. Itu merupakan buku keempat. Sebelumnya, komunitas HIIB menerbitka­n tiga buku. Dimulai pada 2014, lalu 2016, 2018, dan sekarang 2019. Tema yang disampaika­n beragam. Penulisnya berasal dari berbagai kalangan.

Endang Winarti, koordinato­r penyusunan buku tersebut, mengapresi­asi antusiasme masyarakat. Dia menyebutka­n, ada 50 lebih orang yang mengirim tulisan bertema Serial Dear Ayah. ”Semua bagus, tapi kami pilih beberapa agar lebih fokus,” katanya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ??
DIPTA WAHYU/JAWA POS
 ?? ALFIAN RIZKY/JAWA POS ?? CURAHAN HATI: Paramita Jayanti (dua dari kiri) dan Ayu Trisna (dua dari kanan) saat berdiskusi di kantor redaksi Jawa Pos beberapa waktu lalu.
ALFIAN RIZKY/JAWA POS CURAHAN HATI: Paramita Jayanti (dua dari kiri) dan Ayu Trisna (dua dari kanan) saat berdiskusi di kantor redaksi Jawa Pos beberapa waktu lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia