Seniman Difabel Pukau Siswa Karya Mulia
SURABAYA, Jawa Pos – Tepuk tangan bergemuruh setelah tiga penari tampil di aula SLB Karya Mulia Surabaya kemarin (30/7). Para penonton kagum. Sebab, dua penari asal Tiongkok itu sukses membawakan tari tradisional dari Banyuwangi, jaripah. Mereka menari bersama Nawal Abdina, guru tari SLB Karya Mulia. ”Ini tadi spontan saja. Waktu saya tampil, mereka ingin ikut menari dan langsung bisa,” ujar Nawal.
Dua penari tersebut berasal dari China Disabled People’s Performing Art Troupe (CDPPAT). Salah satunya penyandang tunarungu Wei Qin Yang. Sebelumnya, Wei juga sempat menampilkan tari merak di hadapan mereka.
Tidak sekadar menghibur, para seniman dari Negeri Tirai Bambu itu juga memberikan inspirasi bagi siswa penyandang tunarungu di sekolah tersebut. Lima di antara enam seniman yang berkunjung merupakan penyandang disabilitas. Yakni, tunanetra dan tunarungu. Mereka menerima banyak pertanyaan dari para guru dan siswa di sekolah itu.
Di antaranya, dari guru SLB Lilik Sunarti yang kagum pada kekompakan mereka ketika tampil. Perwakilan guru CDPPAT Jing Tan mengatakan bahwa sebelumnya mereka melewati berbagai latihan yang cukup lama. ”Hal yang paling penting untuk mengajari seniman difabel ini adalah kemauan dan kerja keras,” katanya setelah diterjemahkan oleh juru bahasa.
Jing juga memberikan trik khusus untuk melatih mereka. Yakni, dengan sentuhan fisik. Sebab, mereka tidak bisa mendengar. ”Misalnya, ada teknik sentuh atau tiup salah satu bagian tubuh mereka untuk memberikan aba-aba ketika menari,” papar Jing.
Ketua Yayasan Karya Mulia Surabaya Leni Haryanti sengaja mendatangkan mereka untuk memberikan inspirasi kepada siswa SD dan SMP di sekolah tersebut. ”Kebetulan mereka sedang di Surabaya selama seminggu. Kami minta datang, alhamdulillah berkenan,” ujarnya.