Isu Politik dalam Bingkai Fantasi
SURABAYA, Jawa Pos – Isu politik memang tidak pernah habis untuk dibahas. Bahkan, dibahas dalam lukisan sekalipun. Misalnya, lukisan karya seniman asal Jogja Andy Wahono yang dipamerkan di Hotel Novotel Samator kemarin (30/7). Lukisannya dibuat dengan gaya fantasi. Namun, pesan yang disampaikannya ’’dalam’’.
Misalnya, lukisan berjudul Resiko Panglima. Dalam lukisan tersebut, ada seseorang yang sedang naiki kuda dan berperang. Dia menuturkan, selama ini salah satu syarat untuk menjadi seorang pemimpin adalah hanya orang yang kuat. ’’Padahal, dia juga harus mahir di bidang lain yang lebih kompleks. Misalnya, ekonomi, politik, budaya, atau sosial,’’ jelas Andy.
Orang yang sedang menaiki kuda digambarkan sebagai orang yang akan menjadi pemimpin. Bahkan, setelah seseorang mendapat posisi tersebut, pasti akan ada orang yang nggak suka.
Masih dengan isu yang sama. Lukisan lain yang berjudul Parade (Ratu dan Pangeran) menggambarkan seorang ratu yang menggendong anaknya. Yakni, sang pangeran. Dengan menaiki kuda laut, sang ratu yang dahulu adalah pemimpin sebenarnya masih ingin memimpin, tetapi tidak bisa.
’’Akhirnya dia menggunakan sang pangeran untuk menjadi pemimpin. Tapi, sebenarnya pangeran ini hanya seperti boneka yang harus menuruti apa sang ratu,’’ jelas Andy.
Dari situlah isu politik, menurut dia, selalu menarik untuk dibahas. Gaya lukisannya yang dibuat fantasi dengan berbagai imajinasinya pun memberikan kesan yang berbeda.
Fantasi dan imajinasi adalah satu hal yang tidak punya keterbatasan. ’’Jadi, saya bisa berkreasi dan berekspresi tanpa harus terikat dengan apa pun,’’ ujarnya.