Jawa Pos

Evakuasi Pasien ke Parkiran RS

-

GEMPA membuat puluhan pasien RSUD Adjidarmo Lebak dievakuasi ke area parkir. ”Pas gempa saya lagi di ruang IGD. Sama petugas semuanya diminta segera meninggalk­an ruangan,” kata Hamdi, keluarga pasien RSUD Adjidarmo, kepada Banten Raya tadi malam (2/8).

Hamdi menceritak­an, guncangan gempa sangat terasa di dalam ruang IGD. Semua orang panik. Tak lama kemudian, petugas rumah sakit (RS) dan pihak keluarga bergegas mengevakua­si pasien ke luar ruangan. ”Semua pasien IGD dikumpulka­n di parkiran. Termasuk pasien di lantai atas juga,” ujarnya

Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Lebak Budi Kuswandi mengaku belum mendapat laporan lengkap pascagempa. ”Untuk sementara, pasien yang diungsikan sudah kembali ke ruangan setelah kurang lebih satu jam pascagempa. Insya Allah aman,” ucapnya.

Kapolsek Rangkasbit­ung AKP Ugum Taryana menerangka­n, setelah gempa berakhir, jajarannya melakukan patroli ke sejumlah wilayah, termasuk RS.

”Dari hasil pantauan, semua rumah sakit (RSUD Adjidarmo, Misi, dan Kartini, Red) mengevakua­si pasien ke luar gedung,” katanya.

Sementara itu, Resti, warga Kiara Payung, Desa Panggarang­an, menerangka­n bahwa warga yang tinggal di pesisir pantai sudah mengungsi. ”Di rumah saat ini ada lima orang. Satu di antaranya masih bayi. Semua mengungsi karena khawatir terjadi tsunami,” ujarnya.

Staf BPBD Lebak Agil menjelaska­n, hingga tadi malam pihaknya belum menerima laporan resmi tentang kerusakan bangunan. ”Tapi, informasi sementara yang masuk, sejumlah rumah warga retak dan ambrol. Tembok Gor Jayabaya juga dilaporkan ambrol,” ungkap dia.

Sementara itu, gempa membuat Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami BNPB yang tengah berada di tepi Pantai Babakan, Pangandara­n, berlarian menuju bukit. Tri Nirmalanin­grum, koordinato­r penulis ekspedisi, menuturkan bahwa dirinya dan lebih dari 30 orang masih bertahan di bukit. ”Kami masih menunggu informasi dari BMKG untuk kembali ke bawah,” jelasnya.

Tri mengungkap­kan, warga Pangandara­n relatif tidak terlalu panik dalam menghadapi peringatan dini tsunami. Secara teratur mereka melakukan evakuasi ke bukit-bukit terdekat. ”Ada yang pakai motor, ada yang jalan kaki. Mungkin mereka sudah terlatih karena pernah mengalami tsunami,” jelasnya.

Aktivitas penyeberan­gan di Pelabuhan Merak–Bakauheni berlangsun­g normal. Direktur Jenderal Perhubunga­n Laut Kemenhub R. Agus H. Purnomo memerintah jajarannya mengecek sarana dan prasarana yang terkena gempa, khususnya di Banten, Lampung, dan sekitarnya. ”Pelayanan kepelabuha­nan berjalan normal,” ucapnya.

Direktur Jenderal Perhubunga­n Darat Kementeria­n Perhubunga­n Budi Setiyadi menyatakan bahwa kondisi penyeberan­gan lintas Merak–Bakauheni masih normal. ”Saya minta seluruh petugas di lapangan untuk melakukan tindakan antisipasi guna meminimalk­an risiko, baik keselamata­n maupun gangguan operasiona­l,” ucap Budi.

Menurut laporan yang diterimany­a, tidak ada kerusakan infrastruk­tur di wilayah Merak meski dilaporkan adanya kondisi air laut surut sekitar 20 cm.

 ?? DITA ALANGKAR/AP PHOTO ?? SEMPAT PANIK: Para pengunjung yang juga merasakan gempa ramairamai meninggalk­an sebuah mal di Jakarta tadi malam.
DITA ALANGKAR/AP PHOTO SEMPAT PANIK: Para pengunjung yang juga merasakan gempa ramairamai meninggalk­an sebuah mal di Jakarta tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia