Hening sejak Menit Ke-10
SEBELUM kickoff, tribun Green Nord penuh sesak. Dukungan masif langsung diberikan ketika laga kontra Persipura Jayapura dimulai. Chant dukungan bagi Persebaya Surabaya terdengar sangat nyaring.
Namun, suasana seketika hening saat laga memasuki menit ke-10. Tidak ada chant dari Green Nord. Mereka memilih diam, kemudian perlahan membubarkan barisan. Tribun Green Nord yang sebelumnya sesak tiba-tiba kosong melompong.
Hanya tersisa spanduk. Itu pun bukan bentuk dukungan, tapi lebih menyindir performa Green Force –julukan Persebaya. Aksi Green Nord tersebut memang bentuk luapan kekecewaan. Sebab, sebelum menjamu Persipura, tim kesayangan mereka tak pernah menang dalam lima laga beruntun.
Bahkan, saat Persebaya unggul melalui gol Irfan Jaya pada menit ke-32, Green Nord bergeming. Tribun masih dibiarkan kosong hingga laga tuntas. Meski tribun kosong melompong, kapten Ruben Sanadi tetap tenang. Dia bahkan tak memperhatikan aksi itu. ’’Saya selalu melihat pergerakan lawan dan fokus ke pertandingan. Untuk aksi itu, saya
no comment,’’ kata pemain 32 tahun tersebut. Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman sependapat dengan Ruben. Dia juga tak memperhatikan tribun Green Nord yang sudah kosong. Padahal, itu terjadi sejak menit ke-10. ’’Saya fokus ke pertandingan saja. Jujur saya tidak memperhatikan. Saya juga no comment lah soal itu,’’ ujar pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.
Beruntung, Tribun Timur dan Tribun Kidul masih memberikan dukungan. ’’Saya sangat berterima kasih buat Bonek yang setia mendukung,’’ ucap Djanur. Sayang, laga sempat dihentikan wasit Fariq Hitaba. Itu terjadi setelah ada nyanyian intimidasi kepada wasit. Beruntung, tak sampai satu menit, suasana kembali kondusif dan laga bisa dilanjutkan.