Bisa Bangun tanpa Tambahan Modal
SURABAYA, Jawa Pos – Kebun Binatang Surabaya punya jatah penambahan modal Rp 8,825 miliar tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk anggaran pembangunan modern zoo. Namun, pemkot mencoret anggaran itu dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2019.
’’Anggaran yang lama belum terserap,’’ kata Kabid Ekonomi Bappeko Surabaya Ivan Wijaya. Di rekening KBS masih terdapat anggaran Rp 32 miliar. Anggaran itu tidak berani digunakan karena SK konservasi KBS digugat pengelola lama. Pemkot kalah. Namun, pemkot membuat SK baru. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru menerbitkannya tahun ini.
Anggaran itu diberikan sejak pemkot mengambil alih pengelolaan KBS lima tahun lalu. Dengan suntikan dana tersebut, diharapkan ada pembenahan KBS yang saat itu banyak dikritik. Kondisi kandang tidak ideal. Selain itu, banyak satwa yang mati.
Karena masih ada modal yang belum digunakan, pemkot tidak jadi mencairkan penyertaan modal KBS tahun ini. Ivan mengatakan bahwa pemkot bakal menambahkan modal itu tahun depan. ’’Kami masih punya tanggungan yang harus disetorkan. Bisa tahun depan atau tahun depannya lagi. Bergantung penyerapan KBS,’’ kata pejabat eselon III tersebut.
Dirut KBS Chairul Anwar tidak mengetahui pencoretan itu. Namun, dia tidak mempermasalahkan jika penambahan modal dicoret. Dari Rp 54 miliar anggaran penyertaan modal yang harus diberikan pemkot, KBS baru mendapat Rp 35 miliar. ’’Pokoknya kurang Rp 19 miliar,’’ tutur Chairul.
Mantan Dirut PDAM Pasuruan itu mengatakan bahwa anggaran baru bisa digunakan tahun ini. Dia bakal fokus pada pembenahan kandang hewan dan sejumlah wahana. Yang sudah dikerjakan selama ini adalah wahana tunggang gajah dan unta.
Sementara itu, tahun depan pihaknya memindahkan dan merevitalisasi kandang komodo. Kandang tersebut bakal bisa dilihat dari tiga angle. Yakni mendatar, dari atas, dan dari bawah. ’’Nanti ada underpass. Bisa lihat komodo lewat bawah,’’ jelasnya.