Jawa Pos

AIR PDAM KERUH

- Di Kecamatan Sawahan dan Karang Pilang

SURABAYA, Jawa Pos – Warga sambat dengan pelayanan PDAM. Ada yang mengeluh air keruh dan berwarna kuning. Ada pula yang mengaku air di rumahnya tidak mengalir. Hal tersebut dikeluhkan warga Kecamatan Karang Pilang dan Sawahan.

Misalnya, yang terlihat di rumah Atun. Warga Kedurus Dukuh itu mengatakan, kondisi air yang keruh itu sudah terjadi setahun belakangan. Tepatnya, saat PDAM Surya Sembada membersihk­an jaringan pipa pada pertengaha­n 2018.

Menurut Atun, air PDAM di kampungnya jernih sebelum dilakukan pembersiha­n. Namun, ada bau kaporit yang cukup menyengat. Setelah pembersiha­n jaringan pipa selesai, bau kaporitnya hilang. ”Tapi, airnya jadi kuning seperti itu,” ujar Atun saat ditemui di rumahnya kemarin (2/8).

Air berwarna kuning tersebut kerap menimbulka­n kerak di bak mandi. Karena itu, Atun harus menguras bak mandinya setiap hari. ’’Kerak kuning akan menempel jika dibiarkan lebih dari dua hari. Jijik juga lihatnya,’’ paparnya.

Kondisi serupa terlihat di rumah Marno. Warga Kebraon itu mengatakan, air di rumahnya tidak hanya kuning. Aliran airnya kadang juga macet. Untung, dia punya sumur di depan rumah. ”Pakai sumur pas PDAM macet saja,” terangnya.

Tidak lancarnya air PDAM sudah lama terjadi. Memang tidak macet total. Namun, alirannya kecil. Bahkan, menurut Marno, keran di kamar mandinya hampir tidak pernah mati. ”Kadang saya tandon kalau bak mandi sudah penuh,” ucapnya. - Pendangkal­an Sungai Brantas akibat musim kemarau - Lumpur yang terbawa

dalam proses produksi

- Polutan dari pabrik yang terbawa

aliran Kali Suroboyo

Di Kecamatan Sawahan, kondisi air PDAM juga dikeluhkan Rindha. Warga Jalan Kedunganya­r Gang III itu mengatakan, air PDAM di rumahnya selalu meninggalk­an kotoran seperti lumpur halus. ”Susahnya kalau di dalam tandon. Itu sulit dibersihka­n,” katanya.

Menurut Rindha, kondisi tersebut sudah berlangsun­g lama. Komplain ke pihak PDAM Surya Sembada juga sudah pernah dilayangka­n. Namun, hingga kini belum ada perubahan atas kualitas air di rumahnya. ”Tidak hanya rumah saya. Air PDAM satu kampung seperti itu semua,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan PDAM Surya Sembada Anizar Firmadi mengakui bahwa kualitas air PDAM sedang menurun. Kualitas bahan baku air yang buruk menjadi salah satu penyebabny­a. ”Memang ini karena musimnya,” ujarnya.

Menurut Anizar, musim kemarau sangat berpengaru­h pada kualitas air. ’’Sungai Brantas yang menjadi bahan bakunya sedang dangkal. Lumpur di dasar sungai ikut terbawa dan mengakibat­kan warnanya menguning,’’ paparnya.

Selain itu, ada laporan dari beberapa rekanan bahwa masih ada perusahaan di bantaran Kali Suroboyo yang membuang limbah sembaranga­n. Menurut Anizar, polutan dari pabrik-pabrik itu semakin memperburu­k kualitas bahan baku air.

Meski demikian, Anizar mengatakan sudah melakukan antisipasi. Salah satunya, menambah dosis bahan yang dipakai untuk menjernihk­an air. Meski belum bisa maksimal, setidaknya airnya tidak terlalu keruh. ”Sudah dilakukan penambahan zat penjernih untuk mengurangi warna kuning. Jadi, kita selalu upayakan agar kualitas air bagus sebelum didistribu­sikan ke pelanggan,” paparnya.

Terkait air yang macet, Anizar belum bisa memberikan komentar. Pihaknya akan mengirimka­n tim teknis untuk mengecekny­a. ”Itu nanti di bagian operasiona­l. Nanti coba kita cek dulu ke lapangan untuk memetakan masalahnya. Jadi, bisa dicarikan solusi yang tepat,” paparnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? DIKERAMATK­AN: Aisyiah menyapu lantai tiga makam di Grogol Kauman Gang 2.
DIPTA WAHYU/JAWA POS DIKERAMATK­AN: Aisyiah menyapu lantai tiga makam di Grogol Kauman Gang 2.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia