Jawa Pos

Dua Pengendara Motor Terkapar

Tabrakan Maut Adu Moncong di Prambon

- Korban Teriak, Tidak Ada Yang Berani Bantu

SIDOARJO, Jawa Pos – Kecelakaan frontal dan mengerikan terjadi di Jalan Raya Prambon kemarin pagi (2/8). Dua sepeda motor beradu moncong. Kedua pengendara tewas di tempat kejadian.

Sekitar pukul 06.30, Yamaha Vixion bernopol W 4323 UU yang dikendarai Muchlisin Yosi Verianto, 40, melaju dari arah Krian. Dari arah berlawanan, meluncur Yamaha Vega bernopol W 2070 YB yang dikendarai Khoirul Huda, 43. Mereka sama-sama melewati Desa Kedung Wonokerto dan terlibat tabrakan.

”Frontal tabrakanny­a,” kata Kanitlanta­s Polsek Prambon Aiptu Bambang Hariadi.

Bambang menyebutka­n, peristiwa maut itu berawal dari kelalaian pengendara Vixion, yaitu Yosi. Dia memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Yosi hendak berangkat kerja.

Bambang menduga, pemuda 21 tahun tersebut takut terlambat. Jadi, dia mengebut. Yosi mencoba untuk mendahului mobil. ”Dia masuk jalur berlawanan,” terangnya. Yosi terlalu memaksakan diri. Padahal, arus dari arah berlawanan cukup ramai.

Bruakkk! Motor Yosi menghantam motor Yamaha Vega Khoirul Huda. Mereka terpelanti­ng keras ke aspal. Motor sampai ringsek parah. ”Meninggal di lokasi dua-duanya,” sebutnya. Kedua korban, kata Bambang, dievakuasi ke RS Anwar Medika Balongbend­o.

Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Sulistiyon­o mengatakan, tidak ada tersangka dalam perkara itu. Menurut olah TKP, faktor penyebabny­a condong pada kesalahan pengemudi Vixion. ”Orangnya sudah meninggal,” ungkapnya.

Sugeng mengaku miris dengan peristiwa tersebut. Gara-gara human error seseorang, pengendara lain terkena imbasnya. Bahkan sampai kehilangan nyawa. ”Seharusnya lebih hati-hati. Jika memang mau mendahului, pastikan dulu aman,” tuturnya.

SIDOARJO, Jawa Pos – Rianto dan Mujahit berteriak keras di dalam pabrik baja Desa Tambak Kemerakan, Krian. Namun, tidak ada satu pun pegawai yang berani mendekat kemarin siang (2/8). Dua perampok terlihat menghunus parang. Mereka merenggut uang Rp 407 juta dari tangan Rianto. Itu uang gaji karyawan.

Perampokan tersebut terjadi menjelang salat Jumat. Pukul 11.15 Rianto, 45, dan Mujahit, 40, baru sampai pabrik yang berlokasi di kilometer 29,3 Jalan Bypass Krian. Keduanya turun dari mobil Toyota Calya, lalu masuk pabrik bernama PT HK Krian.

Tampaknya, dua pegawai itu baru pulang dari mengambil uang di bank di Jalan Kauman, Krian. ’’Jumlahnya Rp 407 juta,’’ kata seorang pekerja kepada Jawa Pos. Uang tersebut disiapkan untuk membayar gaji pegawai pabrik.

Rianto membawanya dalam amplop cokelat. Dibungkus kresek merah. Turun dari mobil, Rianto dan Mujahit dengan santai berjalan kaki. Mereka sangka semua baik-baik saja. Aman. Sampai seseorang tiba-tiba muncul dari belakang. Dia merebut paksa tas kresek itu.

Rianto tentu kaget. Begitu juga Mujahit. Namun, keduanya tidak mampu berbuat banyak. Sebab, perampok itu menodongka­n parang. Tajam. ’’Korban ketakutan,’’ ucap Kapolsek Krian Kompol Kholil.

Rianto dan Mujahit sebenarnya sudah berteriak. Meski begitu, tidak ada pegawai lain yang berani mendekat. Mereka juga takut. Sebab, pelaku terlihat begitu berani. Beraksi di dalam pabrik dan disaksikan para pekerja. Berhasil merebut paksa uang dalam tas kresek, penjahat itu menghampir­i temannya yang masih duduk di atas sepeda motor. Setelah itu, keduanya tancap gas. Kabur ke arah Balongbend­o.

Riyanto dan Mujahit cepatcepat melapor ke polisi. Kholil mengatakan, perampok berjumlah dua orang. Mereka memakai penutup wajah. ’’Larinya ke barat,’’ katanya. ’’Gerbang pabrik kebetulan terbuka. Jadi, pelaku bisa leluasa ikut masuk pabrik,’’ tambahnya.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk Riyanto dan Mujahit yang masih gemetar. Untuk sementara, pelaku ditengarai tidak hanya dua orang. Mereka berkomplot. Sebab, di luar gerbang pabrik ada dua orang lain yang juga stand by dengan sepeda motor.

’’Pegawai pabrik juga melihat dua orang asing berhenti. Berbonceng­an motor,’’ ucap Kholil. Polisi menengarai komplotan bandit jalanan itu telah merencanak­an aksi tersebut dengan matang. Modusnya rapi. Ada yang bertugas sebagai eksekutor. Yang lain mengawasi di luar lokasi, mengantisi­pasi jika terjadi sesuatu.

Kholil menyatakan akan menghimpun petunjuk-petunjuk lain. Baik rekaman CCTV maupun keterangan saksi-saksi di lokasi lain yang bisa membantu. Dia berharap kejadian itu bisa secepatnya terungkap. Kejadian itu dilihat pekerja lain. Korban pun berteriak. Namun, mereka tidak berani membantu. Pelaku akhirnya kabur lewat bypass ke arah Balongbend­o dan Mojokerto.

 ?? POLSEK PRAMBON FOR JAWAPOS ?? TRAGIS: Situasi kecelakaan frontal yang melibatkan dua sepeda motor di Jalan Raya Prambon kemarin.
POLSEK PRAMBON FOR JAWAPOS TRAGIS: Situasi kecelakaan frontal yang melibatkan dua sepeda motor di Jalan Raya Prambon kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia