Nakhoda ke Luar Pulau, Berlabuh ke Kapal Asing
SIAPA sih yang kuat LDR-an sampai lima tahun? Sebagai seorang eksekutif muda, Yuk Angelina sadar benar hak dan kewajibannya sebagai perempuan. Selaku istri, sudah mati-matian dia setia kepada Guk Antonio. Bertahun-tahun ditinggal kerja ke luar pulau. Di rumah sepi. Cintanya lari ke lain hati.
Tapi, sampai berapa lama harus menahan rindu? Masalahnya, di Sidoarjo muncul sosok
Guk Roberto. Dia rekan kerja Yuk Angelina. Aslinya dari Eropa. Macho, tampan, hangat. Dan, yang pasti, semuanya lebih. Hidung, lengan, tinggi badan, kaus, celana, sampai sepatu. Semuanya ukuran ekstra. Yuk Angelina pun pasrah terpesona.
Perempuan yang masih 28 tahun itu tak kuat jablai (jarang dibelai). Hasratnya masih tinggi. Haruskah menunggu Guk Antonio yang jarang pulang seperti Bang Thoyib? Pulang pun hanya sebentar. Yuk Angelina merasa haus kasih sayang dari lelaki idamannya.
Tanaman di hatinya mengering. Rindu siraman. Dalam kekeringan itulah, dia menemukan teman curhat. Ya Guk Roberto itu tadi. Lelaki asal luar negeri tersebut ternyata juga penyabar. Betah berlama-lama jadi pendengar. Dan, usianya memang masih 30 tahun. Cerita-cerita mereka berdua nyambung. Saling berbagi perhatian.
Dari perhatian kata-kata berlanjut ke action nyata. Yuk Angelina lupa prinsip untuk mencintai laki-laki dalam negeri. Sekarang seleranya berkelas impor. Cowok asing yang berkualitas tinggi. Ibarat ditinggal nakhoda berlayar ke luar pulau, hati Yuk Angelina akhirnya berlabuh ke kapal asing.
”Orangnya baik,” puji Yuk Angelina di depan hakim Pengadilan Agama Sidoarjo. Bunga cinta terlarang antara Yuk Angelina dan Guk Roberto bersemi begitu cepat. Romansa bilateral antara dua insan itu tak terbendung. Sampai-sampai Yuk Angelina bablas mengandung.
Arti ”baik” bagi perempuan asal Kota Delta itu benar-benar multimakna. Sebab, Guk Roberto mampu membidik dengan tepat perempuan yang dicintainya. Dia tahu rekan kerjanya itu kesepian. Saat tahu Yuk Angelina berbadan dua, Guk Roberto juga gembira. Lebih-lebih, belahan jiwanya itu mengaku memang sudah lama belum punya momongan dengan Guk Antonio. ”Aku sudah lama ingin punya anak,” tambah Yuk Angelina. Dia pun memberanikan diri. Jujur kepada sang suami. Putusannya pasti: cerai. Bagaimana reaksi Guk Antonio? Dari seberang pulau, lelaki yang telah berusia 43 tahun itu mengaku sedih. Hatinya perih. Istri yang sangat dicintai tega berbagi hati. Namun, perasaan benci, marah, dan murka kalah oleh cinta. ”Aku nggak tega. Yang penting kamu bahagia,” ungkap Guk Antonio sebagaimana ditirukan sang kuasa hukum.
Jawaban tabah itu terkirim dari jauh. Merestui niat Yuk Angelina yang ingin menikah dengan Guk Roberto. Ayah bayi dalam kandungannya. Mereka pun sepakat berpisah.
Yuk Angelina mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama.
Meski berbadan dua, dia siap berpisah dengan sang suami sah. ”Tidak ada larangan perempuan hamil mengajukan gugatan cerai,” kata kuasa hukum Yuk Angelina, W. Ari Susanti. Yang membedakan masa idahnya. Yuk Angelina harus menjalani masa idah hingga anaknya lahir. Setelah itu, dia boleh menikah dengan laki-laki pilihannya.