2.400 Wayang Maba Pecahkan Rekor
Sebelumnya, seluruh maba mempersiapkan konsep desain tokoh wayang Punakawan yang akan dibuat. Kemudian, pola yang sudah dibuat diselesaikan secara serentak. Mulai mewarnai, memotong pola, hingga merangkainya.
Antusiasme maba sangat tinggi. Apalagi, mereka adalah generasi milenial yang semakin jarang mengetahui budaya. Misalnya, mahasiswa fakultas ekonomi bisnis (FEB) Chyntia Imamora. Dia begitu bersemangat menyelesaikan wayang kertasnya. ’’Saya bikin karakter Gareng. Tidak sulit karena waktu SMA pernah bikin,’’ katanya.
Ya, tidak hanya membuat wayang kertas, maba juga mendapatkan informasi dan wawasan tentang pewayangan oleh Direktur Museum Gubug Wayang Cynthia Handi. Dengan begitu, mereka semakin mengenal budaya Indonesia. Khususnya wayang.
Ketua Panitia MOB Ubaya 2019 Taufik Akbar Rizqi Yunanto mengatakan, pemilihan tokoh-tokoh Punakawan selaras dengan tema MOB tahun ini. Yaitu, budaya dan apresiasi keberagaman. Mahasiswa diajak belajar dan mengenal keberagaman di Indonesia. ’’Termasuk teman-temannya yang berlatar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda,’’ katanya.
Rektor Ubaya Dr Benny Lianto menuturkan, tema besar tahun ini adalah Memberikan Apresiasi terhadap Keberagaman. ’’Agar generasimudajugabisakenalbudaya wayangsejakawal.Jadi,merekabisa mencintai budaya hingga di masa depan,’ paparnya.
Manajer Muri Ariyani Sitegar menambahkan, kegiatan MOB membuat wayang kertas tersebut berhasil memecahkan rekor Muri yang tercatat pada urutan 9.087. Aksi itu juga mengalahkan pemecah rekor Muri sebelumnya di Universitas Brawijaya (Unibraw). ’’Sebelumnya ada di Unibraw, jumlahnya 1.000an. Ubaya lebih dari 2.000,’’ paparnya.