Bogangin Sukses Terapkan Jam Belajar
SURABAYA, Jawa Pos – Suasana tenang terasa ketika memasuki kampung RT 08, RW 05, Bogangin Baru, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang. Kampung tersebut menerapkan jam belajar bagi anak-anak sekolah. Mulai pukul 19.00 hingga 21.00. Inovasi itu dinamakan Kampung Belajar dan Literasi.
’’Diterapkan sejak 2017. Alhamdulillah berjalan lancar dan efektif,’’ ujar Widyawati, pembina Kampung Belajar dan Literasi RT 08, RW 05, Bogangin Baru, Kamis (15/8).
Ide tersebut berawal dari kompetisi Kampung Pendidikan Pemkot Surabaya pada 2017. Warga sepakat untuk tidak hanya berkompetisi melalui taman bacaan masyarakat (TBM). Agar efektif, anak-anak diberi waktu belajar tertentu.
Widya mengakui, banyak hambatan dalam penerapannya. Sebab, banyak anak yang masih main di luar pada jam tersebut. Karena itu, dibentuk pemuda penggerak literasi yang beranggota remaja di kampung tersebut. ’’Tugasnya adalah memeriksa tiap rumah agar anak mulai belajar. Televisi dan handphone mulai dimatikan,’’ jelasnya.
Terdapat 60 papan peringatan jam belajar di kampung tersebut. Papan itu dipasang setiap jarak lima rumah. Fungsinya, orang tua selalu ingat jam belajar anaknya.
SURABAYA, Jawa Pos – Awal September Jalan Yos Sudarso akan ditutup total. Penutupan tersebut dilakukan untuk pembangunan basement kompleks Balai Pemuda. Penutupan jalan itu direncanakan berlangsung 4–6 bulan.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Kristian menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi terkait dengan proyek basement. Hasilnya, Jalan Yos Sudarso ditutup total pada 1 September. ’’Tepat pukul 00.00 kami tutup,’’ jelasnya kemarin (16/8).
Penutupan bertujuan untuk pembangunan konstruksi basement di bawah Jalan Yos Sudarso. Tanggal tersebut dipilih karena menunggu penyelesaian pelebaran dan pengaspalan Jalan Simpang Dukuh. ’’Kami prediksi minggu ini jalan itu rampung,’’ jelasnya. ’’Simpang Dukuh menjadi jalur alternatif warga menuju ke balai kota,’’ lanjutnya.
Imam mengatakan, koordinasi tersebut diikuti Dinas Perhubungan dan Polrestabes Surabaya. Namun, pengalihan arus lalin memang belum final. Terutama soal penerapan Jalan Simpang Dukuh dan Walikota Mustajab. ’’Apakah diterapkan dua jalur atau satu masih dibahas,’’ tuturnya. Tim juga masih mengkaji kemungkinan crossing lalu lintas di flyover Jalan Walikota Mustajab. ’’Rapat terkait finalisasi lalu lintas dilakukan Senin (19/8),’’ ucapnya.
Iman memprediksi penutupan berlangsung selama 4–6 bulan. Pengerjaan bisa cepat jika proyek konstruksi tidak terganggu hujan. Namun, saat hujan terus turun secara intens, proyek bisa selesai lebih lama. ’’Makanya, kami prediksi enam bulan,’’ tuturnya.
Sebelumnya, pemkot berencana menutup separo Jalan Yos Sudarso sisi timur minggu depan. Namun, rencana itu urung diterapkan. Pemkot memilih langsung menutup total akses Yos Sudarso. Dengan catatan, proyek pelebaran Simpang Dukuh sudah rampung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati menuturkan, proyek pelebaran Jalan Simpang Dukung tengah berjalan. Dia memprediksi proyek rampung akhir bulan ini. ’’Akhir Agustus,’’ tuturnya.