Sepi Pembeli, Banyak Stan Tutup
SURABAYA, Jawa Pos – Sentra PKL di Kecamatan Jambangan lengang. Hampir setiap hari tempat tersebut sepi. Para pedagang sambat dan banyak yang memilih tutup.
Selain sepi pembeli, kondisi sentra PKL Jambangan memang sangat memprihatinkan. Lantainya sangat kotor. Termasuk sejumlah kursi dan meja tempat makan. Dari dekat, debu yang menempel terlihat sangat jelas.
Dari 30 stan, hanya ada delapan yang masih bertahan. Salah satunya stan makanan dan minuman milik Winarti. Ibu empat anak itu mengungkapkan, kondisi tersebut telah berlangsung lama. Karena itu, banyak temannya yang memilih berjualan di rumah. Ada pula yang menyewa tempat usaha.
Menurut Winarti, posisi gedung RW yang berada di depan mengakibatkan sentra PKL kurang terlihat dari jalan raya. Itulah yang membuat pengguna jalan tidak memperhatikan keberadaan sentra PKL di lokasi tersebut. ”Misalkan itu (gedung RW, Red) dibongkar, mungkin bisa ramai. Lha wong tidak pernah digunakan juga,” ucapnya.
Kondisi serupa dirasakan Dian. Penjual makanan yang berdampingan dengan Winarti itu mengatakan, pembeli di sentra PKL Jambangan ”angin-anginan”. Kadang sepi. Beberapa kali juga pernah ramai. ”Tapi, lebih sering sepinya,’’ ujarnya.
Dian mengaku jarang menyediakan makanan dalam jumlah banyak. Sebab, jika tidak ada pembeli, sebagian makanan atau bahan makanan tersebut tidak bisa dipakai lagi. Hal itu membuat usahanya merugi.
Camat Jambangan Anita Hapsari menyebut sentra PKL itu dikelola oleh paguyuban. Namun, bukan berarti pihaknya lepas tangan. ”Menurut data kami, pedagangnya dari warga Jambangan sendiri. Pengelolanya juga ada paguyuban dari mereka,” jelasnya.
Anita menyatakan segera turun tangan untuk melihat kondisi lapak di sentra PKL tersebut. Dalam waktu dekat, pihak kecamatan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi bersama. ”Nanti kita ambil langkah, mungkin dengan membuat event khusus agar ramai pengunjung. Tapi, itu perlu dikomunikasikan juga dengan para pedagang,” paparnya.
BELAJAR keuangan dari sumber dan momen yang tepat merupakan investasi jangka panjang yang wajib dilakukan. Investment Festival yang dihelat pada 15–18 Agustus 2019 dapat menjadi rujukan tepat untuk hal itu. Event tersebut dihelat Program Manajemen Keuangan Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) Universitas Kristen (UK) Petra.
Selama empat hari di Main Atrium Grand City Mall Surabaya, pengunjung Investment Festival dapat menimba ilmu tentang finansial lewat beberapa sesi. Di antaranya, seminar, workshop, games, dan pameran yang siap mengedukasi pengaturan keuangan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, UK Petra bekerjasama dengan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
”Terlibatnya Minna Padi sebagai pendukung utama di event kami membuat sesi edukasi menjadi lebih bervariatif dan menarik,” tutur Ketua Program Manajemen Keuangan UK Petra Mariana Ing Malelak SE MSM MRech. ”Mereka juga membuka booth untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mengetahui secara langsung cara kerja pasar modal dan sekuritas,” lanjutnya.
Student Stock Exchange Games menjadi salah satu sesi yang kemarin mendapat respons antusias dari para pelajar SMA dan Mahasiswa. Selain berkompetisi, mereka juga mendapat edukasi mengenai investasi saham. Jalannya lomba cukup sederhana. Tiga orang di setiap tim peserta berlomba mencatatkan keuntungan dari proses jual-beli saham yang dilakukan real-time saat games berlangsung.
Para peserta pun terbukti cepat menyerap ilmu lewat sesi yang fun tersebut. Mereka dengan cepat memahami beberapa hal yang tidak dimengerti saat sebelum mengikuti games. Mariana mengatakan bahwa edukasi ke pelajar harus dibangun dengan suasana menyenangkan.
Pengunjung juga bisa sharing ilmu dengan mengunjungi sesi pameran. Di setiap booth terdapat dosendosen Program Manajemen Keuangan tersertifikasi yang siap melayani konsultasi. Beberapa hal yang kerap dibahas adalah produk keuangan dan investasi seperti saham. Termasuk metode yang tepat dalam manajemen keuangan.
Antusiasme pengunjung dan peserta games Investment Festival diapresiasi secara khusus oleh Managing Director PT Minna Padi Investama Tbk Triny Talesu. Menurutnya, Investment Festival mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda, untuk tidak lagi menganggap pasar modal sebagai spekulasi.
Investment Festival juga didukung Pegadaian, PT BISI International, ISEI IBRDC, Generali Insurance, CSA Institute, FPSB Indonesia, Valbury Asia Futures, Cleo, Wok, dan Jamanow.