Jawa Pos

Dua Inovasi Bersaing ke Jatim

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Dua inovasi karya anak Sidoarjo ini berhasil masuk lima besar se-Jawa Timur. Dalam kompetisi Inotek Award 2019, Badan Penelitian dan Pengembang­an Jawa Timur (Balitbang Jatim) akan memilih tiga inovasi terbaik.

Inovasi pertama adalah pemantau tekanan darah, saturasi oksigen dalam darah, dan detak jantung manusia berbasis internet. Alatnya hanya sebesar dua tumpukan bungkus rokok. Alat itu dibuat Yusfifal Kamaruddin, Mohammad Alfian, dan Abdullah Mubarak.

Cara kerjanya, jari cukup ditempelka­n di titik tertentu. Ditunggu sekitar satu menit. Layar alat tersebut sudah berhasil menunjukka­n tekanan darah, saturasi oksigen, dan detak jantung. ’’Ketiganya langsung diketahui sekaligus,’’ ucap Yusfifal.

Alat itu juga sudah terintegra­si dengan smartphone sehingga mempermuda­h pemantauan kesehatan secara real time. ’’Tidak perlu menggunaka­n alat yang ribet,’’ katanya.

Akurasinya cukup tinggi. Mencapai 90 persen. ’’Simpel kayak orang presensi dengan sidik jari, cukup tempel,’’ ujar Eko Agus, pembimbing mereka.

Inovasi kedua bernama Postwec. Kependekan dari power stand-up electric wheelchair. Atau, kursi roda elektrik yang bisa membuat pemakainya mampu berdiri. Kursi tersebut merupakan karya sembilan pemuda Sidoarjo dari berbagai kampus. Memang di pasaran sudah ada kursi roda elektrik. Namun, kursi karya mereka berbeda. ’’Kami pakai aki, bisa di-charge, dan terhubung ke internet,’’ ungkapnya.

Kursi itu bisa dikendalik­an secara jarak jauh. Mirip mobil remote control. ’’Fokusnya untuk orang-orang lanjut usia,’’ kata Ahmad Habib Almutawakk­il, ketua tim.

Yang juga berbeda adalah harganya. Kursi roda elektrik di pasaran dijual Rp 100 jutaan. Kalau jadi, harga kursi roda karya mahasiswa tersebut hanya Rp 8 juta. ’’Sudah tentu lebih murah,’’ tuturnya. Pekan ini tim juri menilai dua inovasi tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia