Jawa Pos

Minat Naik LRT Ikut Turun

-

JAKARTA JAKARTA INTERNATIO­NAL VELODROME

Digunakan sebagai tempat pelatnas PB ISSI. Januari lalu kita juga menjadi tuan rumah Asian Track Championsh­ip. Hanya, saat ini pengelolan­ya belum jelas. Karena itu, pemanfaata­n kurang optimal.

STADION AKUATIK

Aktif digunakan untuk latihan pelatnas polo air dan renang. Beberapa klub renang juga menyewa stadion ini untuk latihan tiap sore.

SIRKUIT BMX PULOMAS

Digunakan atlet pelatnas BMX untuk latihan. Juga dipakai sebagai venue kejurnas dan kejuaraan lain.

DEMPO SPORTS HALL RANAU SPORTS HALL

Jarang digunakan.

STADION AKUATIK VOLI PANTAI STADION MADYA

Lokasi pelatnas atletik. Beberapa kali disewa sebagai kandang klub Liga 1. Beberapa event olahraga dan non-olahraga juga pernah digelar di tempat tersebut.

EQUESTRIAN PARK PULOMAS

Dipakai latihan atlet nasional. Juga dibuka horse riding school. Beberapa kejuaraan akan diadakan di JIEP. Di luar berkuda, lokasi lain disewakan untuk pernikahan, seminar, dan event lain.

PALEMBANG SU GELORA SRIWIJAYA JAKABARING

Home base Sriwijaya FC. Kadang juga disewakan untuk event lain seperti konser Westlife.

SHOOTING RANGE VENUE

Masih digunakan oleh atlet-atlet pelatnas. Juga dipakai untuk latihan pihak kepolisian maupun TNI. Dulu merupakan lapangan pemanasan sepak takraw. Kini digunakan untuk olahraga lain. Misalnya, disewa sebagai venue Sirnas Djarum April lalu. Juga kompetisi futsal tingkat regional. Tidak produktif. Beberapa kali disewa klub renang setempat. Akan digunakan untuk pra-PON 4–7 September mendatang.

WISMA ATLET

Disewakan sebagai penginapan umum dengan tarif Rp 500 ribu. Tiap kamar berisi empat kasur sehingga sering jadi tujuan keluarga besar. Kadang juga dimanfaatk­an untuk pertemuan dinas.

VENUE PANJAT TEBING

Atap rusak terkena puting beliung dan belum diperbaiki.

DANAU JAKABARING (VENUE DAYUNG)

Ada investor yang ingin membuka wisata air mancur dan pertunjuka­n lampu air di malam hari. Kini venue tersebut dipadati lampion lucu berbagai bentuk.

LIGHT rail transit (LRT) Sumatera Selatan menjadi primadona ketika Asian Games 2018 berlangsun­g di Palembang. Cepat, bebas hambatan, gratis pula. Bukan hanya atlet dan ofisial yang bisa menikmatin­ya. Tumpangan gratis itu juga berlaku bagi penonton yang ingin menjangkau Jakabaring Sports City.

Seiring dengan berakhirny­a Asian Games 2018, minat masyarakat menggunaka­n LRT ikut surut. Promo gratis sudah tidak berlaku. Pengelola menetapkan tarif Rp 5.000 sekali jalan. Tarif untuk rute dari dan ke bandara dipatok Rp 10 ribu. ’’Tren masih naik turun. Bergantung kondisi,’’ ungkap Rosita, kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, ketika ditemui di Palembang pekan lalu (14/8).

Menurut Rosita, penurunan jumlah penumpang terjadi sejak awal tahun. Penduduk Palembang masih sulit meninggalk­an kendaraan pribadi untuk keperluan sehari-hari. Mereka lebih memilih berjibaku dengan kemacetan lalu lintas daripada naik 1.800 LRT. Tiga bulan terakhir, jumlah penumpang naik lagi karena bertepatan dengan libur sekolah plus mudik Lebaran. Salah satu alasan warga masih lebih suka naik mobil atau motor adalah kepraktisa­n. Mereka bisa mencapai tempat yang dituju tanpa harus berjalan kaki menuju stasiun LRT atau berganti moda transporta­si lain.

’’Membentuk demand itu butuh waktu. Mengubah mindset dari angkutan pribadi ke moda trans-portasi masal juga memerlukan waktu,’’ jelas Rosita. 8.020*

5.874 4.666 5.190 6.001 4.740 ’’Kami sudah melakukan sosialisas­i serta koordi-nasi dan integrasi antar moda,’’ lanjut dia. Rosita menambahka­n bahwa penggunaan LRT paling ramai justru di atas pukul 09.00 hingga 16.00.

Ada 13 stasiun LRT yang mencakup hampir seluruh wilayah Palembang. Namun, hanya lima yang ramai. Yakni, stasiun bandara, asrama haji, Bumi Sriwijaya, Ampera, dan stasiun akhir DJKA. Jawa Pos mencoba naik LRT dari bandara menuju Jakabaring. Perjalanan memakan waktu hampir sejam.

4.967 3.895 6.478 4.869 10.754** 8.961 Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

6.753 Jul Agu event (hm,

Tepat setahun lalu tepatnya setahun lebih sehari), Asian Games 2018 dibuka di Jakarta. begitu megah. Semegah berbagai yang dibangun khusus untuk tersebut. Bagaimana kondisinya kini?

Opening ceremony venue

PEMERINTAH Indonesia menggelont­orkan Rp 30 triliun untuk mendanai Asian Games 2018. Sudah termasuk dana pelatnas, biaya opening dan closing ceremony, serta operasiona­l. Namun, sebagian besar dialokasik­an untuk infrastruk­tur. Tidak hanya merenovasi gedung-gedung olahraga yang sudah ada. Tapi juga membangun gedung baru.

Di Jakarta ada beberapa venue yang khusus dibangun buat Asian Games 2018. Misalnya, Jakarta Internatio­nal Equestrian Park (JIEP), Sirkuit BMX Pulomas, dan Jakarta Internatio­nal Velodrome (JIV). Semua terpelihar­a baik. Namun, bukan berarti tidak ada masalah. Ratarata bergelut dengan tingginya biaya operasiona­l.

JIEP, yang dikelola PT Pulomas Jaya (PMJ), menghabisk­an biaya operasiona­l sekitar Rp 700 juta untuk pengamanan, kebersihan, perawatan taman, hingga air. Karena itu, mereka mengganden­g mitra usaha. Mulai horse riding school, operator hotel, ballroom, kandang kuda, hingga iklan dengan tarif sewa mulai Rp 50 juta hingga Rp 200 juta.

’’Itu saja belum bisa menutup (biaya operasiona­l, Red),’’ kata Direktur Utama PMJ Yudha Ketaren ketika ditemui Kamis lalu. ’’Dari mitra usaha baru 60 persen. Karena kayak sekolah horse riding aja baru dibuka Juli lalu. Ballroom baru Mei lalu,’’ paparnya. Yudha menambahka­n, pihaknya terbuka bagi pihak mana pun yang ingin menyewa. Sepanjang tidak mengganggu kegiatan berkuda.

Problem lebih rumit dialami JIV. Hingga kini, status pengelola venue cabor balap sepeda tersebut belum jelas. Awalnya, PT Jakarta Propertind­o (Jakpro) ditugasi untuk membangun. Tapi bukan sebagai pengelola.

’’Sekarang masih tahap diskusi antara PPAD, biro pengelola aset daerah, dispora, sampai tim legal biro hukum mengenai penyerahan aset. Nanti statusnya itu diserahkan ke Jakpro atau status lain yang belum diketahui,’’ ungkap Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto.

Akibatnya, tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk mengembang­kan JIV. Padahal, Jakpro berencana membuka JIV buat publik.

Meski masih ada masalah, pengelolaa­n venue di Jakarta masih jauh lebih baik daripada di Palembang. Jakabaring Sports City (JSC) terkesan ditinggalk­an. Venue yang masih aktif bisa dihitung jari. Misalnya, Stadion Gelora Sriwijaya yang dipakai sebagai kandang Sriwijaya FC.

Beberapa lainnya mengalami alih fungsi. Stadion atletik serta lapangan bisbol dan sofbol yang banyak disewakan untuk latihan sepak bola.

Untuk biaya perawatan sebulan, pengelola JSC harus mengeluark­an Rp 2 miliar. Berat. Tidak ada subsidi dari peme-rintah. Mereka terbantu oleh retribusi parkir pengunjung yang hanya Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.

Pengelola berinisiat­if menyulap sejumlah venue jadi tempat wisata. Misalnya, Danau Jakabaring. Di sana, pengunjung bisa bermain seperti banana boat,

bola air, dan banyak lagi. Nah, jika ada kegiatan olahraga, seluruh kontingen wajib menyewa wisma atlet. Misalnya, saat diselengga­rakan Pra-PON Tenis pada 5–11 Agustus lalu.

’’Yang pasti, semua venuemasih

bagus dan terawat. Seluruh fasilitas yang ada di sini digunakan para atlet setempat. Memang mereka harus menyewa untuk menutup biaya operasiona­l,’’ papar Direktur Marketing JSC Bambang Supriyanto.

Sayang, kondisi itu tak seluruhnya tepat. JSC rusak parah akibat angin puting beliung pada 27 Oktober 2018 lalu. Kondisi paling parah dialami stadion akuatik. Semula venue itu berkonsep indoor. Tapi, kini terasa jadi semi-outdoor. Sebab, angin menggilas hampir separo atap bangunan. Jika hujan, air juga masuk ke kolam.

’’Dari pemerintah sudah motretmotr­et, tapi belum ada rencana perbaikan sampai sekarang. Paling nggak perlu dana Rp 4 miliar buat benerin atap saja,’’ sebut Gunawan, petugas pengelola Stadion Akuatik JSC.

Sekjen Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menyatakan, mulai tahun depan, pengelolaa­n Jakabaring diambil alih oleh pemerintah.

SETAHUN BERLALU, APA KABAR VENUE ASIAN GAMES 2018?

 ?? FOTO-FOTO: CHANDRA SATWIKAFED­RIK TARIGAN/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? SEMI-OUTDOOR: Kondisi atap stadion akuatik di Jakabaring Sports City terbuka akibat diterjang angin puting beliung tahun lalu. Hingga kini belum diperbaiki karena dana terbatas. BUKAN PILIHAN: Kereta LRT tiba di Stasiun Jakabaring (14/8). Setelah Asian Games 2018, LRT tak lagi jadi favorit warga Palembang.
FOTO-FOTO: CHANDRA SATWIKAFED­RIK TARIGAN/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS SEMI-OUTDOOR: Kondisi atap stadion akuatik di Jakabaring Sports City terbuka akibat diterjang angin puting beliung tahun lalu. Hingga kini belum diperbaiki karena dana terbatas. BUKAN PILIHAN: Kereta LRT tiba di Stasiun Jakabaring (14/8). Setelah Asian Games 2018, LRT tak lagi jadi favorit warga Palembang.
 ?? GRAFIS: RIZKY/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? TERAWAT: Gelora Sriwijaya termasuk venue di Jakabaring Sports City yang masih aktif saat difoto pekan lalu (14/8). Ia menjadi home base Sriwijaya FC.
GRAFIS: RIZKY/JAWA POS CHANDRA SATWIKA/JAWA POS TERAWAT: Gelora Sriwijaya termasuk venue di Jakabaring Sports City yang masih aktif saat difoto pekan lalu (14/8). Ia menjadi home base Sriwijaya FC.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia