Awasi Kondisi Kesehatan Selama Tiga Minggu
SURABAYA, Jawa Pos – Debarkasi jamaah haji mulai berlangsung kemarin (18/8). Pengawasan kesehatan pun dilakukan secara ketat untuk menjamin tidak adanya penyakit yang terbawa jamaah haji. Selama 21 hari (3 minggu)setelah mereka pulang ke daerah, kesehatan mereka bakal dipantau.
Kloter pertama jamaah haji tiba di Bandara Internasional Juanda pukul 03.40 kemarin. Mereka adalah rombongandariKabupatenMagetan. Setelah turun, mereka langsung menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) untuk menjalani pemeriksaanimigrasidanselanjutnya pulang ke kampung halaman.
Tercatat ada 448 jamaah haji dan 5 petugas yang pulang. Dari kloter pertama tersebut, ada satu jamaah yang ditinggal karena terkena gangguan saraf otak dan diabetes. Jamaah itu harus menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi
J
Namun, kursi kepulangannya diisi jamaah lain sehingga kuota pemulangan tetap terpenuhi.
Saat turun, satu per satu jamaah menjalani pemeriksaan kesehatan. Salah satunya kondisi suhu tubuh mereka. Hal tersebut ditujukan untuk mencegah kemungkinan adanya penyakit yang dibawa jamaah. ’’Di sana para jamaah berinteraksi dengan orang lain dari seluruh dunia. Kemungkinan risiko tertular dari orang lain sangat besar,’’ papar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya M. Budi Hidayat.
Ada beberapa jenis penyakit yang patut diwaspadai. Yakni, Middle-East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) yang ditularkan melalui unta. Lalu, meningitis meningokokus yang disebabkan bakteri neisseria dan ebola.
Kata Budi, normalnya suhu tubuh paling tinggi adalah 37,5 derajat Celsius. Saat diskrining dan ketahuan ada di atas angka tersebut, jamaah harus ditahan lebih dulu.
Selain di bandara, pemeriksaan dengan perangkat thermal body scanner dilakukan dua lapis. Saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), jamaah harus kembali melewati alat tersebut. Itu merupakan antisipasi jika saja saat perjalanan kondisi jamaah baru menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Setiap jamaah juga dibekali kartu kesehatan jamaah haji (KKJH). Budi menyatakan, jamaah juga sudah diwanti-wanti untuk memperhatikan betul kesehatan mereka selama 21 hari setelah pulang.