Jawa Pos

Tewas Terkepung Api di Kamar Tidur

-

GRESIK, Jawa Pos – Suasana Desa Sekargadun­g, Dukun, dini hari kemarin (18/8) diwarnai jeritan, teriakan, dan tangis pilu. Pada pukul 02.15, dua rumah warga ludes karena dilalap si jago merah. Berubah menjadi arang. Rata dengan tanah. Satu korban meninggal. Yakni, Sidekan. Kakek 73 tahun itu tewas terpanggan­g di kamarnya.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, dini hari itu sebagian besar warga Sekargadun­g sudah terlelap. Suasana desa yang berjarak 37 km dari Kota Gresik tersebut sepi. Suasana kampung di tepian Bengawan Solo itu berubah sesaat setelah api tampak berkobar-kobar dengan disertai jeritan minta tolong.

Sumber api berada di RT 07, RW 02. Api mengamuk di rumah Akhsanul Ahmaidah, 36, dan Muasaroh, 58, bibinya. Jeritan pilu dari keluarga itulah yang turut membangunk­an warga. Tidak butuh waktu lama, warga bergotong royong untuk memadamkan api. Mereka berupaya menjinakka­n kobaran api dengan alat-alat seadanya. Ratusan orang berjibaku. Bekerja agar api tidak merembet.

Maidah –panggilan Akhsanul Ahmaidah– dan dua anaknya, yakni Alfiyah Novalia Rafifa yang masih duduk di bangku TK dan Sigit Ardian Batistuta, siswa kelas V madrasah ibtidaiyah (MI), selamat. Begitu juga Muasaroh. Mereka cepat terbangun dari tidur dan bergegas keluar dari kepungan api. Nahas, Sidekan, ayah Maidah, meninggal dunia. Korban tidak bisa keluar dari kamar tidurnya karena sudah terkepung api.

Meski kebakaran hebat itu terjadi dini hari, kabar tersebut cepat tersiar. Sekitar pukul 03.00 mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba di tempat kejadian perkara. ”Untung, tidak lama api bisa cepat dijinakkan sehingga tidak ke tetangga lain,” kata beberapa warga Sekargadun­g.

Menurut warga, Maidah adalah seorang janda. Uang untuk biaya hidup dan sekolah dua anaknya didapatkan dari sisa tabungan suaminya yang meninggal beberapa tahun lalu. Karena rumahnya ludes setelah dilalap api, Maidah kini harus menumpang sementara di rumah tetangga. Sebetulnya rumah keluarga tersebut sudah disurvei tim Lazismu untuk mendapatka­n bantuan. Maklum, kondisinya cukup memprihati­nkan.

Beberapa warga menyebutka­n, api diduga berasal dari obat nyamuk bakar. Di banyak desa, untuk mengusir nyamuk, memang masih banyak warga yang menggunaka­n obat nyamuk bakar. Nah, mungkin api di obat nyamuk itu mengenai kain atau kertas, lalu merembet ke barang lain di rumah tersebut. ”Yang kami dengar, mungkin dari obat nyamuk bakar,” kata Nurul Yatim, ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Gresik, yang tinggal tidak jauh dari Sekargadun­g.

Kanitreskr­im Polsek Dukun Bripka Reza Wahyu Winastiko mengatakan, korban Sidekan mengalami luka bakar dan meninggal. Oleh keluarga, Minggu pagi jenazah Sidekan langsung dimakamkan. Kerugian meteriil diperkirak­an Rp 85-an juta. Selain itu, penyebab pasti kebakaran tersebut masih didalami. ”Yang jelas, semua barang ludes. Seluruh perabotnya hangus,” katanya.

 ?? PWMU FOR JAWA POS ??
PWMU FOR JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia