Jawa Pos

Kemiskinan Butuh Intervensi Lebih

-

GRESIK, Jawa Pos – Rumah berdinding kayu ini sangat sederhana. Lantai plesteran semen. Di sanasini bolong. Semilir angin pedesaan pun menerobos dari lubang dinding. Itulah tempat tinggal Mbah Sima, 80, dan Mbah Siti, 82, di Karangplos­o, Desa Klampok, Benjeng. Dua nenek bersaudara yang sekarang tunanetra.

Mbah Sima masih bisa mendengar. Bicaranya juga masih terdengar terang. Jalannya juga masih relatif kuat. Berbeda dengan Mbah Siti yang sudah tidak bisa mendengar alias tunarungu. Untuk bisa berjalan pun, mereka harus dibantu dengan tongkat. Dua nenek bersaudara tersebut juga sering menerima uluran tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari keponakan hingga tetangga rumah. Keduanya tidak memiliki anak.

Keterbatas­an itu membuat hari-hari Mbah Sima dan Mbah Siti dihabiskan di rumah saja. Bahkan, lebih banyak berbaring di tempat tidur. Terutama Mbah Siti. Sementara itu, kedua mata Mbah Sima kini tidak terang karena faktor usia. Melihat benda di hadapannya tampak bayangan hitam saja. ”Ketingal, tapi peteng (kelihatan, tapi gelap, Red),” ujarnya kepada Jawa Pos.

Untuk makan, Mbah Sima terkadang masih nekat memasak sendiri. Namun, dia menggunaka­n tungku dan kayu bakar. Tidak ada kompor. ”Kulo wedi ndamel kompor. Wedi ngebros (saya takut memakai kompor. Takut api menyembur, Red),” kata Sima.

Kondisi dua nenek tersebut turut membuat Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro berempati. Didampingi Pj Kepala Desa (Kades) Klampok Nur Kholidah Wahyuni dan Kapolsek Benjeng AKP Lukman Sholeh, pekan lalu (13/8) Kapolres mendatangi rumah Mbah Sima dan Mbah Siti. ”Pak Kapolsek tolong terus pantau kondisi dua nenek ini,” kata Wahyu waktu itu.

Nasib Mbah Sima dan Mbah Siti hanya sebagian kecil potret persoalan sosial di Kabupaten Gresik. Berdasar data di buku Gresik dalam Angka dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, tingkat kemiskinan di kabupaten tersebut masih relatif tinggi. Sampai 2017, jumlah penduduk miskin masih 164.080 jiwa. Angka tersebut 12,8 persen dari jumlah penduduk di kabupaten.

Memang, ada tren penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2011, misalnya. Jumlah penduduk miskin di Kota Pudak sebanyak 181.700 jiwa atau 15,33 persen. Namun, jika melihat tren beberapa kabupaten/kota lain di Jatim, persentase tingkat kemiskinan sudah di bawah 10 persen jumlah penduduk. Sesuai amanat dalam UUD 1945 pasal 34, fakir miskin dan anak telantar menjadi tanggung jawab negara. submission berbasis online.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Pemkab Gresik Mulyanto menyatakan, program OSS sudah masuk fase penyelesai­an persiapan. ’’Karena itu, segera kami luncurkan dalam waktu dekat,’’ katanya.

Lewat program tersebut, lanjut dia, para pemohon izin tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor pemkab untuk mengurus perizinan. Warga atau para pemohon izin cukup datang ke kantor kecamatan terdekat. Pengurusan pun tidak lagi manual. Tetapi sudah berbasis online yang langsungte­rkonekside­ngandatase­caranasion­al.’’Nanti dipandu untuk bisa mengaksesn­ya,’’ katanya.

Meski demikian, pengurusan izin tentu tetap harus sesuai dengan ketentuan. Termasuk soal pemenuhan dan ketentuan syarat.

 ?? KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? PROBLEM SOSIAL: Kapolres AKBP Wahyu S. Bintoro mengunjung­i rumah Mbah Sima dan Mbah Siti di Desa Klampok, Benjeng.
KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS PROBLEM SOSIAL: Kapolres AKBP Wahyu S. Bintoro mengunjung­i rumah Mbah Sima dan Mbah Siti di Desa Klampok, Benjeng.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia