Jawa Pos

Api Lalap Lahan Kosong Lagi

- Dukung Pemanfaata­n Suroboyo Bus

SURABAYA, Jawa Pos – Anggota dinas pemadam kebakaran (PMK) kembali berjibaku memadamkan kebakaran di lahan kosong. Kali ini terjadi di kawasan Pakuwon City. Untungnya, amukan api itu jauh dengan permukiman.

Luas lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Dua lahan yang berjajar terdampak. Satu unit mobil PMK dari Pos Keputih merespons laporan yang datang. ”Kami datang langsung pembasahan. Tidak ada korban. Aman dan terkendali,” ujar Kabid Operasiona­l Dinas PMK Bambang Vistadi. Dia menambahka­n, anggotanya datang di lokasi tepat waktu.

Kebakaran lahan kosong kerap terjadi pada musim kemarau seperti saat ini. Di kawasan Surabaya Timur, dalam sepekan terjadi dua kali kebakaran. Yakni, di kawasan Tenggilis Timur pada Sabtu (17/8) dan Pakuwon City pada Minggu (18/8). Penyebabny­a beragam. Salah satunya adalah faktor kelalaian manusia. Misalnya, kebakaran di Tenggilis Timur. Gara-gara puntung rokok, satu bangunan nonpermane­n dan lahan kosong terbakar.

Kepala Rayon PMK Surabaya III Rungkut Industri Khusaeri mengatakan, kebakaran bisa disebabkan berbagai faktor. Sengaja, tidak sengaja, atau karena tidak tahu. Namun, dia mengindika­sikan, mayoritas sengaja dan tidak tahu.

Namun, penindakan­nya tidak mudah. Sebab, pelakunya pasti kabur sebelum anggota PMK datang. ”Hilang pasti. Sosialisas­i sudah kami lakukan. Perdanya juga sudah ada,” katanya.

Dia mengatakan, sekitar 90 persen kebakaran lahan kosong dan ilalang disebabkan dua faktor itu. Niatnya membakar sedikit ilalang atau sampah, tapi langsung merembet ke area lain.

Bahkan, ada yang membuang puntung rokok sembaranga­n. ”Sudah tahu itu rerumputan. Riskan terbakar jika terkena percikan api. Tapi, ya dilakukan,” katanya.

Khusaeri mengatakan, kecil kemungkina­n penyebab kebakaran ilalang oleh terik matahari. Sebab, panasnya cuaca tak sampai menyentuh 40 derajat Celsius. Pihaknya menyatakan bakal melakukan sosialisas­i kepada warga sekitar. Termasuk berkoordin­asi dengan perangkat daerah setempat.

SURABAYA, Jawa Pos – Jalan Ir Soekarno telah memiliki angkutan penumpang berkapasit­as besar alias trunk berupa Suroboyo Bus. Hal itu setidaknya memacu Dinas Perhubunga­n (Dishub) Surabaya untuk mengevalua­si rute feeder (angkutan kecil) yang sudah mati dan sepi penumpang. Nanti, diberlakuk­an rerouting atau atur ulang rute untuk jalur-jalur tersebut. Tujuannya, angkutan yang terhubung dengan trunk lebih efisien dan efektif.

Di Surabaya tercatat ada 72 rute yang dilayani feeder. Namun, seiring dengan meningkatn­ya mobilitas masyarakat dan beragamnya moda transporta­si membuat beberapa trayek itu sepi penumpang. Bahkan sudah tidak beroperasi lagi.

Termasuk di Surabaya Timur yang juga dilintasi banyak angkutan kota atau lin dengan berbagai tujuan. Namun, kondisinya sepi. Misalnya, lin WK yang menghubung­kan Keputih–Tambak Oso Wilangun, lin O (Jembatan Merah Plaza (JMP)–Keputih), dan lin MLK (Manukan Kulon–Kenjeran). Beberapa feeder tersebut juga melintasi jalur Suroboyo Bus Jalan Ir Soekarno.

Sayang, kondisi transporta­si itu kian sepi. Banyak yang memilih kendaraan pribadi atau menggunaka­n transporta­si lain sehingga jalur tersebut tidak efektif lagi.

Dishub Surabaya bakal mengevalua­si jalur-jalur di Surabaya. Tujuannya, rute yang ada bisa lebih diefektifk­an. ’’Sebenarnya Jumlah halte Suroboyo Bus:

halte Kapasitas feeder:

orang tiap angkutan Jumlah rute lin yang dievaluasi:

rute Target realisasi: hal itu seleksi secara alamiah. Rute dengan demand tinggi akan bisa bertahan,’’ ujar Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudraja­t.

Pihaknya berencana melakukan rerouting sekaligus memperbaik­i sistem feeder di Surabaya. ’’Trunk akan terus ditingkatk­an dari tahun ke tahun. Sambil itu berjalan, akan juga ditambah feeder yang bisa menjangkau hingga ke kampung-kampung,’’ katanya.

Contohnya, keberadaan rute baru Suroboyo Bus sudah bisa menjadi penyokong untuk munculnya demand transporta­si feeder. Irvan menyatakan, kapasitas feeder bisa menampung 14–15 orang. Orang yang menggunaka­n trunk bisa turun ke titik-titik tertentu untuk melanjutka­n perjalanan berikutnya.

Rencana rerouting tersebut sudah dibahas bersama beberapa pihak. Misalnya, Komunitas Angkutan Kota Surabaya hingga Organisasi Angkutan Darat (Organda). ’’Mereka juga akan mengusulka­n sendiri rerouting itu berdasar demand-nya di sana seperti apa. Nanti, kami yang tinggal menyetujui dan menetapkan rutenya,’’ paparnya.

Namun, Irvan memastikan, semua jalur akan tetap mengarah ke Suroboyo Bus. ’’Rute sekarang sudah banyak yang tidak sesuai. Kami akan berembuk lagi dengan yang lainnya. Pasti akan dimulai 2020 mendatang,’’ imbuhnya.

Dia menyatakan, penggunaan transporta­si umum mampu memberikan berbagai keuntungan. Di antaranya, lingkungan yang kian bersih karena kapasitas angkutan itu lebih besar. Dari segi keamanan juga lebih terjamin.

 ??  ?? ADU CEPAT DAN CANTIK: Puluhan perahu mengikuti lomba perahu layar di THP Kenjeran kemarin.
ADU CEPAT DAN CANTIK: Puluhan perahu mengikuti lomba perahu layar di THP Kenjeran kemarin.
 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? GRATIS: RSUD Bhakti Dharma Husada melayani pemeriksaa­n tekanan darah di booth-nya selama Surabaya Great Expo 2019. Pengunjung juga bisa mendapatka­n banyak informasi.
RIANA SETIAWAN/JAWA POS GRATIS: RSUD Bhakti Dharma Husada melayani pemeriksaa­n tekanan darah di booth-nya selama Surabaya Great Expo 2019. Pengunjung juga bisa mendapatka­n banyak informasi.
 ?? AUFAR DHANY/JAWA POS ?? TANPA KORBAN: Petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan lahan di Pakuwon City kemarin.
AUFAR DHANY/JAWA POS TANPA KORBAN: Petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan lahan di Pakuwon City kemarin.
 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? BARU BEROPERASI: Arma d a S u r o b oyo Bus berhenti di halte depan SMPN 19 di Jalan Ir Soekarno, Sabtu (17/8).
ROBERTUS RISKY/JAWA POS BARU BEROPERASI: Arma d a S u r o b oyo Bus berhenti di halte depan SMPN 19 di Jalan Ir Soekarno, Sabtu (17/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia