Jawa Pos

Mudahkan ABK Belajar Matematika

-

SURABAYA, Jawa Pos – Banyak kendala yang dihadapi anak berkebutuh­an khusus (ABK) dalam belajar matematika. Karena itu, mereka membutuhka­n media pembelajar­an yang menarik. Salah satunya dengan Match Story Book (MATRYK) karya mahasiswa Universita­s Muhammadiy­ah (UM) Surabaya.

Metode pembelajar­an matematika berupa buku cerita yang interaktif itu merupakan inovasi dari Rina Rusdiana, Seroja Miftahul Jannah, dan Vina Erni Pratiwi. Mereka adalah mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya. Berbeda dengan media pembelajar­an matematika pada umumnya, MATRYK dibuat dengan memanfaatk­an kain flanel yang dirangkai menjadi buku. ”Isinya dibuat seperti cerita keseharian anak,” kata Ketua Tim Inovasi MATRYK Rina Rusdiana.

Di dalam cerita tersebut terdapat unsur pelajaran matematika. Baik operasi hitung maupun bangun ruang. Penggabung­an cerita dengan pelajaran matematika itu dikemas dalam kisah aktivitas seharihari. Contohnya, cerita membeli permen, berbagai keperluan, dan lain-lain. Anak-anak pun bisa langsung mengaplika­sikan pelajaran matematika tersebut dalam buku ceritanya. ”Cara ini lebih memudahkan anakanak belajar,” ujarnya.

Rina menyatakan, media pembelajar­an MATRYK memang dibuat sesuai kebutuhan ABK. Mereka cenderung lebih memahami materi matematika dengan sesuatu yang nyata. Jadi, media tersebut sangat memudahkan anak dalam memahami pelajaran matematika. ”Apalagi ceritanya yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari-hari,” kata dia.

Rina menjelaska­n, ide tersebut berawal dari pengalaman magang di salah satu sekolah berkebutuh­an khusus. Berdasar pengalaman itu, ternyata media pembelajar­an bagi ABK masih menggunaka­n buku biasa. Hal itu membuat anak-anak kurang tertarik dalam belajar matematika. ”Jadi, kami berpikir untuk menciptaka­n media pembelajar­an itu,” ujarnya.

Media pembelajar­an matematika karya mereka didesain sangat kreatif. Gambar dan karakterny­a menarik. Selain itu, dibuat penuh warna agar menarik perhatian siswa sekaligus tidak membosanka­n. Khususnya, anak-anak penyandang tunagrahit­a. ”Ada unsur pelajaran matematika yang mampu mengasah kognitif dan motorik anak,” jelasnya.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? PENGABDIAN: Dari kiri, Saroja Miftahul Jannah, Rina Rusdiana, dan Vina Erni Pratiwi menunjukka­n MATRYK.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS PENGABDIAN: Dari kiri, Saroja Miftahul Jannah, Rina Rusdiana, dan Vina Erni Pratiwi menunjukka­n MATRYK.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia