Gandeng Inggris untuk Garap Limbah B3
SURABAYA, Jawa Pos – Pertemuan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins membawa arah positif. Kerja sama akan dibangun di beberapa bidang. Mulai pengolahan limbah sampah hingga pemberdayaan vokasional di Jawa Timur.
Khofifah menyatakan, pertemuan Selasa lalu (27/8) menghasilkan penandatanganan MoU dengan Kedutaan Inggris di Indonesia. MoU tersebut menjadi pembuka kerja sama di berbagai bidang. Di antaranya, pengolahan limbah B3, pendidikan vokasional, dan pelatihan khusus las bawah laut.
Kerja sama serupa bukan kali pertama digelar di Indonesia. Pengurus besar Nahdlatul Ulama pernah menggelar kerja sama pendidikan bahasa Inggris. Pesertanya adalah pengasuh pesantren berusia muda. Khofifah ingin kerja sama itu diterapkan di Jawa Timur. ”Anak muda di Jawa Timur akan memiliki keterampilan tambahan yang bermanfaat,” ucapnya.
Khofifah juga berharap Jawa Timur menjadi bagian daerah investasi Inggris. Saat ini Inggris menyiapkan investasi Rp 50 triliun ke Indonesia. Dana tersebut digunakan untuk proyek light rail transit (LRT) di Jakarta dan Jawa Barat. ”Kami berharap proyek itu juga bisa diterapkan di Jawa Timur,” ungkapnya.
Pemerintah provinsi memang memiliki program transportasi antardaerah. Program tersebut disampaikan saat diskusi regional dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan bulan lalu.
Adanya LRT itu menekan biaya transportasi. Daerah yang terhubung, antara lain, Gresik, Pasuruan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan Jombang. Bentuk sarana transportasi yang ideal untuk menghubungkan daerah tersebut adalah LRT.
Selain itu, Khofifah menyampaikan beberapa potensi bisnis di Jawa Timur. Misalnya, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, beberapa pelabuhan pendukung, dan destinasi wisata di Surabaya. Potensi itu bisa mengeratkan hubungan Pemerintah Provinsi Jatim dengan Inggris.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins justru ingin berinvestasi solar panel, pengolahan sampah plastik menjadi listrik. Kerja sama tersebut disebut mampu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya kota-kota besar di Jatim.
Dia juga mengatakan, banyak perusahaan yang ingin berinvestasi di Jawa Timur. Bidang yang diminati adalah energi dan pengolahan limbah beracun. Bidang itu sedang menjadi perhatian para ahli di Inggris. ”Tujuannya, meningkatkan kualitas hidup manusia,” terangnya.
Owen juga menyambut baik keinginan kerja sama bidang vokasional. Bidang tersebut juga bisa digarap bersama. Intinya, MoU menjadi awal hubungan kerja sama Pemerintah Provinsi Jatim dengan Inggris. ”Bidang yang dikerjakan bisa dibahas lebih lanjut,” ungkapnya.