Jawa Pos

Tank Perang Dibalas Traktor

-

MEMORI kelam Maksimir kembali muncul kemarin WIB (28/8). Hal itu terjadi setelah dua klub dalam peristiwa tersebut, Crvena zvezda (Serbia) dan Dinamo Zagreb (Kroasia), sama-sama menembus fase grup Liga Champions. Kemarin kedua tim sukses melewati playoff.

Kans kedua klub untuk satu grup pun terbuka. Sebab, Crvena yang menyisihka­n Young Boys lewat aturan gol tandang (agregat 3-3) berada di pot keempat. Sementara Dinamo yang mengunggul­i Rosenborg (agregat 3-1) menempati pot ketiga.

Saling lontar psywar pun telah dilakukan media-media dari Serbia dan Kroasia. Misalnya, ketika Crvena ditahan 1-1 Young Boys di Red Star Stadium, Beograd, kemarin. Ada tank tipe T-55 di luar stadion. Tank perang tersebut disita di Vukovar atau dalam konflik 87 hari antara Kroasia versus Serbia pada 1991. ’’Provokasi yang tak wajar dari Beograd,’’ tulis Sportske novosti, surat kabar dari Zagreb.

Namun, di laman Facebook resminya, Crvena menyangkal tudingan telah melakukan provokasi. Mereka menyebut tank itu cuma bagian dari atraksi fans Crvena. ’’Tank itu hanya bagian dari slogan klub kami,’’ ungkap salah satu kelompok fans Crvena, Delije.

Provokasi juga datang dari Dinamo. Dilansir Hercegovac­ki Portal, fans Dinamo membalas aksi parkir tank itu dengan memarkir traktor berkarat di dekat Stadion Maksimir. Itu diklaim sebagai sindiran bagi Crvena.

Situasi saat ini mengingatk­an lagi pada insiden Maksimir pada 13 Mei 1990. Kala itu, Crvena dan Dinamo masih menjadi bagian dari Yugoslavia. Aksi saling serang di dalam stadion terjadi antara Bad Blue Boys –sebutan fans fanatik Dinamo– dan Delije. Ratusan fans mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Meski berpotensi konflik, UEFA belum mengambil kebijakan khusus untuk memisahkan Crvena-Dinamo.

Di sisi lain, Robert Prosinecki, mantan gelandang Dinamo yang pernah membesut Crvena, meminta insiden Maksimir 28 tahun silam tidak sampai terulang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia