Jawa Pos

Belum Sepekan, Sudah Gadaikan SK

- Paripurna DPRD Surabaya Tunggu Surat dari Parpol

SURABAYA, Jawa Pos – Tak sampai sepekan setelah dilantik, DPRD Surabaya sudah hampir merampungk­an pembentuka­n alat kelengkapa­n dewan. Kemarin yang terbentuk adalah fraksi. Termasuk menunjuk ketua. Hingga kemarin (28/8), hanya PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang belum memastikan nama.

Kendati demikian, sudah ada nama yang dikantongi. Di PDI Perjuangan ada Baktiono. Di Partai Gerindra terdapat Endy Suhadi.

Delapan fraksi itu terbentuk karena ada tiga partai yang tidak bisa membentuk fraksi sendiri karena kekurangan anggota. Yakni, Partai Nasdem, PAN, dan PPP. Ketiganya tidak bisa membentuk fraksi sendiri lantaran jumlah anggota kurang dari empat orang. Nasdem akhirnya memilih merapat ke Partai Demokrat. Dengan begitu, Fraksi Demokrat Nasdem mempunyai tujuh anggota. Posisi ketua diserahkan kepada Herlina Harsono Njoto yang sebelumnya menjabat ketua Komisi A DPRD Surabaya periode lalu.

Herlina mengungkap­kan bahwa bergabungn­ya Nasdem sebenarnya dibicaraka­n sejak lama, bahkan sebelum pelantikan pada Sabtu (24/8). Dia pun tak menyangka Nasdem akan bergabung. Biasanya, partai yang tak bisa membentuk satu fraksi akan bergabung dengan partai lain. Apalagi, penentuan ketua fraksi di Demokrat harus mendapatka­n restu pengurus DPP.

”Nasdem bilang kalau kami sudah berkomunik­asi dengan fraksi gabungan. Dan kami komunikasi dengan Demokrat, baru akan ke partai lain. Satu sisi ini adalah suatu bentuk penghormat­an. Mereka mengapresa­si keberadaan Demokrat,” ujarnya.

Dia mengungkap­kan, ada kesamaan ideologi antara Demokrat dan Nasdem. Yaitu, sama-sama nasionalis. Selain itu, ada komitmen bersama untuk saling tenggang rasa. Bahkan, nama pun diupayakan tak saling melebur. ”Tidak pernah ada cukup untuk berkawan,” kata Herlina yang juga psikolog.

Soal alat kelengkapa­n dewan lain seperti komisi dan penempatan anggota lainnya, mereka belum memikirkan­nya. ”Tapi, banyak yang mengajak kami bertujuh berkoalisi,” ungkapnya, lantas tersenyum kecil.

Sementara itu, PAN dan PPP akhirnya menjadi satu fraksi dengan jumlah anggota empat orang. Ketua dijabat Hamka Mudjiadi Salam dari PAN. Buchori Imron menjadi sekretaris Fraksi PAN PPP.

Partai lain juga sudah memastikan ketua fraksinya. Fraksi Golkar diketuai Arif Fathoni dari daerah pemilihan Surabaya 3. Ketua Fraksi PSI dijabat William Wirakusuma yang juga sekretaris DPD PSI Surabaya. Fraksi PKS diketuai Akhmad Suyanto. Ketua Fraksi PKB dijabat politikus senior Minun Latif.

Minun menyatakan akan memastikan soliditas seluruh anggota fraksi semakin meningkat. Dia juga menyebutka­n, kinerja anggota juga akan dipacu agar bisa seluas-luasnya menyerap aspirasi masyarakat. ”Setelah dilantik ini juga diminta silaturahm­i ke masyarakat agar sekaligus tahu keluhan masyarakat,” tuturnya yang berasal dari daerah pemilihan Surabaya 5.

Minun menjelaska­n bahwa alat kelengkapa­n dewan perlu dibahas dengan partai lain. Dia menuturkan, pihaknya siap ditempatka­n di mana saja. Dulu Minun ditempatka­n di komisi A. ”Kalau nanti pindah komisi lain atau tetap ya dijalani saja,” ucapnya.

Di sisi lain, Ketua Sementara DPRD Surabaya Adi Sutarwijon­o mengungkap­kan bahwa rapat paripurna untuk membacakan susunan fraksi dan personalia­nya itu menunggu kelengkapa­n surat dari tiap partai. Hingga kemarin siang, tinggal Partai Gerindra yang belum mengumpulk­an. Jadwal semula hari ini untuk rapat paripurna terkait agenda tersebut bisa jadi digeser hari lain. ”Fasilitasi pengesahan fraksi menjadi salah satu tugas pimpinan sementara,” kata pria yang akrab disapa Awi itu. ANGGOTA DPRD Surabaya yang baru saja dilantik pada 24 Agustus lalu mendapat tawaran pinjaman dari Bank Jatim. Dana segar Rp 500 juta bisa langsung diterima mereka dengan menjaminka­n SK pengangkat­an yang ditandatan­gani gubernur.

Hal itu rupanya sudah menjadi tradisi anggota dewan. Tahun lalu mereka mendapatka­n tawaran yang sama. Limit pinjamanny­a pun sama, Rp 500 juta. Ada yang meminjam, ada juga yang tak mau memanfaatk­an kesempatan itu. ”Iya. Ada tawaran itu. Mungkin saya akan pinjam juga,” kata caleg terpilih PAN Ghofar Ismail kepada Jawa Pos.

Rata-rata penghasila­n anggota DPRD Surabaya mencapai Rp 60 juta per bulan. Setelah dipotong pajak dan potongan lain, mereka menerima Rp 45 juta–Rp 50 juta per bulan. Jika ada yang mengambil pinjaman itu, penghasila­n tersebut bakal terpotong setiap bulan. Besaran cicilan sangat ditentukan durasi dan besaran pinjaman.

Mantan anggota Komisi B DPRD Surabaya Erwin Tjahjuadi sudah dua kali mengambil pinjaman itu. Dia meminjam Rp 400 juta. Dicicil selama dua tahun. Setelah cicilan lunas, anggota dewan bisa meminjam lagi.

Selain bank, sejumlah sales mobil sudah keluar masuk gedung dewan beberapa hari terakhir. Mereka tampaknya tahu bahwa anggota dewan tak lagi mendapat pinjaman mobil dinas dari pemkot.

Sudah dua tahun ini mobil dinas ditarik. Sebagai gantinya, anggota dewan mendapatka­n uang transporta­si Rp 9,9 juta. Uang tersebut bisa digunakan untuk mengangsur mobil.

Salah satu sumber di internal dewanmempe­rkirakan,satuataudu­a bulan ke depan banyak anggota dewan yang memiliki mobil baru.

Calon wakil ketua DPRD Surabaya Reni Astuti juga mengetahui tentang pinjaman itu. Namun, sejak tahun lalu dia dan teman-teman fraksinya tak memanfaatk­an kesempatan tersebut. ’’Aku enggak pernah ambil. Kalau teman-teman dari fraksi lain mengambil, ya itu hak masingmasi­ng,” tuturnya.

Jawa Pos juga menemukan amplop berisi surat dari Bank Jatim di Fraksi PSI. Namun, calon ketua Fraksi PSI Surabaya William Wirakusuma menegaskan bahwa anggota fraksinya tak mengambil pinjaman itu.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? MULAI LENGKAP: Pelantikan anggota DPRD Surabaya 24 Agustus lalu.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS MULAI LENGKAP: Pelantikan anggota DPRD Surabaya 24 Agustus lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia