PD Pasar Surya Balas Somasi Pedagang
SURABAYA, Jawa Pos – Setelah sepekan surat somasi kedua Perkumpulan Pedagang Pasar Tunjungan (P3T) keluar, direksi PD Pasar Surya akhirnya menanggapinya. Mereka akan membalas surat somasi itu dengan penjelasan terkait revitalisasi pasar.
Plt Dirut PD Pasar Surya Muhibuddin mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi untuk menanggapi surat dari pengurus P3T tersebut kemarin siang (28/8). Salah satu alasannya, surat somasi itu baru diterima pada Kamis (22/8). Sementara itu, tanggal yang tertulis dalam surat tersebut adalah 19 Agustus. ”Kemarin surat mereka datangnya telat dari penanggalan suratnya,” jelasnya kemarin.
Muhib melanjutkan, dari hasil rapat koordinasi tersebut, PD Pasar Surya akan menanggapi surat somasi itu. Somasi tersebut langsung dijawab kemarin. Salah satu isinya tentang penjelasan terkait revitalisasi Pasar Tunjungan yang selama ini diidamidamkan para pedagang pasar itu. ”Sebelum ada somasi terakhir, kami sudah ketemu,” ujar pria yang juga menjabat direktur teknik dan usaha PD Pasar Surya tersebut.
Inti surat somasi kedua dan terakhir itu adalah permintaan pedagang Pasar Tunjungan untuk revitalisasi. Mereka juga mengungkit kesepakatan damai pada 2016 yang isinya berkaitan dengan janji revitalisasi pasar tersebut. Namun, sampai sekarang, belum ada realisasi.
Poin kedelapan menyebutkan, bila dalam tujuh hari tidak ada iktikad baik untuk merespons dan melaksanakan kesepakatan pada 2016 itu, konflik tersebut akan dibawa ke jalur hukum. Di poin berikutnya, ada upaya untuk menempuh jalur hukum. Baik secara pidana, perdata, maupun tata usaha negara.
Wakil Ketua P3T Jalil Hakim menyatakan, pihaknya bakal lebih dulu menunggu isi jawaban somasi itu. Kemudian, mereka akan memutuskan langkah berikutnya. ’’Kami tunggu sampai pukul 00.00. Kalau tetap tidak ada tanggapan, artinya gugatan didaftarkan ke pengadilan,’’ terangnya.
Dalam melayangkan somasi tersebut, P3T menggandeng lima pengacara dari DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Surabaya. Somasi lima lembar itu mengulas kembali kondisi Pasar Tunjungan yang rusak parah. Mulai eskalator yang tak berfungsi, lokasi yang gelap, tidak adanya fasilitas kamar mandi umum, dan area parkir yang disewakan ke pihak ketiga.