Belum Ada Rencana Pelebaran Jalan Manyar
GRESIK, Jawa Pos – Warga dan pengguna Jalan Raya Manyar, tampaknya, masih harus bersabar. Meski belakangan akses itu makin macet dan membikin stres, dalam waktu dekat belum ada rencana pelebaran. Padahal, sebagai jalan berkelas nasional, seharusnya lebarnya minimal 8 meter.
’’Dalam waktu dekat, kami pastikan tidak ada rencana pelebaran jalan,’’ ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jawa Timur Merlan Efendi kepada Jawa Pos kemarin (28/8).
Untuk jalur pantura tersebut, lanjut dia, pihaknya saat ini hanya mengerjakan peningkatan jalan. Meski begitu, Merlan menyatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan ke depan atau dalam jangka panjang Jalan Raya Manyar dilebarkan.
Untuk mempercepat rencana pelebaran jalan di wilayah Kecamatan Manyar, Merlan menuturkan bahwa Pemkab Gresik bisa proaktif atau turun tangan. Caranya, mengajukan pelebaran jalan tersebut ke pemerintah pusat. ’’Kalau ada usulan, ada peluang bisa dipercepat. Namun, dalam waktu dekat ini tidak ada ya,’’ katanya.
Sebagaimana diberitakan, Jalan Raya Manyar belakangan tak ubahnya Jalan Raya Duduksampeyan dulu. Tiada hari tanpa kemacetan. Terutama di sekitar exit toll Manyar hingga kawasan Leran.
Selain lebar jalan yang sempit, truk-truk besar juga mokong karena tidak mematuhi rambu-rambu larangan jam melintas. Sesuai dengan peraturan bupati (perbup), truk besar tidak boleh melintas pada pukul 05.00–08.00 dan 15.00–18.00. Ironisnya, pelanggaran itu sering dibiarkan tanpa penindakan.
Dinas perhubungan (dishub) beralasan tidak bisa turun setiap hari ke Jalan Raya Manyar akibat keterbatasan jumlah petugas. Namun, mereka mengaku melakukan operasi berkala setiap minggu bersama kepolisian. Sasarannya bukan hanya di Jalan Raya Manyar, tetapi juga di beberapa akses lainnya.
Belakangan, beberapa solusi sempat muncul untuk mengatasi kemacetan tersebut. Salah satunya, membuka jalan kabupaten baru.