Bule Pelaku Pedofilia Dikenal Tertutup
BANYUWANGI, Jawa Pos – Keberadaan LD, 38, warga Australia yang ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila, tampaknya tidak banyak diketahui tetangga. Kondisi rumah yang terakhir ditempati LD di Perumahan Bukit Mas Bubuk kurang terawat.
Di teras rumah tersebut terdapat sepuluh botol minuman suplemen yang dibiarkan begitu saja di dalam kantong kresek. Tidak hanya itu, rumput di depan rumah juga dibiarkan tumbuh liar. Di pojok rumah tampak bekas pembakaran sampah. Tampaknya, bule yang dikenal dengan nama Justin oleh tetangga tersebut malas membersihkan tempat tinggalnya.
Anggapan itu setidaknya tidak jauh dari penuturan Bagus Surono, 36. Pria yang menjadi ketua lingkungan di perumahan tersebut mengaku hanya sebatas tahu dan tidak mengenal warganya itu dengan baik. Saat dia beberapa kali berkunjung ke rumah yang ditempati bule tersebut, pintunya selalu tertutup.
Namun, saat malam, justru terlihat ada aktivitas dengan anak-anak yang lebih muda. ’’Mau saya sowani, tapi tutup,’’ ucapnya.
LD dijebloskan ke tahanan Polres Banyuwangi karena telah mencabuli MI, 15, siswa SMP yang tinggal di Kabat. Bukan hanya sekali, predator asing tersebut memperdaya MI sampai lima kali. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain akibat ulah bejat LD.
Wakapolres Kompol Andy Yudha Pratama mengatakan, kasus pelecehan seksual itu terungkap ketika MI merasa kesakitan karena alat vitalnya bengkak. Setelah didesak orang tuanya, dia mengaku telah dicabuli turis asing yang dikenalnya.
SURABAYA, Jawa Pos – Rapat paripurna terakhir anggota DPRD Jatim periode 2014–2019 berlangsung kemarin (29/8). Rapat dengan agenda pengesahan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) 2019 itu juga menjadi momentum pamitan.
Seperti yang dilakukan Soenarjo, wakil ketua DPRD dari Fraksi Golkar. Dia mengucap lagu Mansyur S. berjudul Pengorbanan. ’’Bukan perpisahan yang kutangisi, namun pertemuan yang kusesali,’’ katanya. Sontak, peserta rapat tertawa.
Pada kesempatan itu, Soenarjo berpamitan. Selepas ini dia tidak lagi menjadi anggota DPRD Jatim. Menurut dia, ada anggota dewan yang nyalon, tetapi tidak jadi. Ada pula yang memang tidak nyalon, makanya tidak jadi. ’’Yang seperti itu tidak nyesel,’’ ujarnya.
Celotehan itu disampaikan di sela-sela menyampaikan pandangan. Rapat menjadi gayeng. Semua terhibur. Soenarjo berhasil memberikan kesan pada rapat paripurna terakhir itu.
Hasil dari rapat tersebut adalah pengesahan PAPBD Jatim 2019. Pada PAPBD itu, tercatat penambahan kekuatan anggaran belanja daerah Rp 4,4 triliun. Dari Rp 33,5 triliun menjadi Rp 37,9 triliun.
Perinciannya, belanja tidak langsung yang semula dianggarkan Rp 22,6 miliar berubah menjadi Rp 25,7 miliar. Dengan kata lain, bertambah sekitar Rp 3,1 miliar. Adapun belanja langsung yang dialokasikan melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) semula dianggarkan Rp 10,9 miliar naik menjadi Rp 12,2 miliar. Dengan begitu, ada penambahan Rp 1,3 miliar.
Kemarin berbagai masukan juga disampaikan kepada segenap jajaran Pemprov Jatim dalam rapat paripurna. Misalnya, masukan yang disampaikan PDIP. Di antaranya, percepatan pembangunan East Java Super Corridor (EJSC) di Bakorwil Jember, Malang, Madiun, Bojonegoro, dan Pamekasan.
Juga imbauan agar pembentukan tim reformasi birokrasi Pemprov Jatim segera dituntaskan dan diimplementasikan. Tidak kalah penting adalah kegiatan pembentukan penyuluh antiradikalisme dan antiterorisme yang diharapkan segera direalisasikan dan diimplementasikan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak hadir dalam rapat paripurna itu. Menurut Khofifah, berbagai masukan, kritik, dan saran yang disampaikan merupakan bagian dari dasar membuat program.
’’Ini bagian dari upaya meningkatkan penguatan, pendalaman, dan penajaman dari berbagai program yang dilaksanakan Pemprov Jawa Timur,’’ ujarnya.
Dalam penjelasannya, Khofifah juga menyatakan bahwa PAPBD tersebut akan menjadi pijakan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan di Jawa Timur. ’’Pembahasan ini menjadi kelanjutan pembangunan dari mandat yang kami terima. Tentu itu menjadi bagian penting pada penyusunan APBD ini,’’ tuturnya.