Jawa Pos

Ahmad Yani dan MERR Dapat Perhatian

Operasi Patuh Semeru 2019

- Gungho Band, Band Marinir Bergenre Progresif Rock dengan Mengusung Nasionalis­me

SURABAYA, Jawa Pos – Operasi Patuh Semeru 2019 dimulai kemarin (29/8). Polrestabe­s Surabaya mengerahka­n 320 personel gabungan untuk merazia para pelanggar. Ada dua ruas jalan yang mendapat perhatian khusus.

Salah satunya, Jalan Ahmad Yani. Jalan protokol itu menjadi atensi terkait kecepatan berkendara. Sebab, banyak pengendara motor dan mobil yang melaju melebihi batas kecepatan maksimal. ”Itu sudah jelas rambunya, maksimal 60 kilometer per jam,” ujar Kasatlanta­s Polrestabe­s Surabaya AKBP Eva Guna Pandia.

Namun, masih banyak pengemudi motor maupun mobil yang memacu kendaraan di angka 70–80 kilometer per jam. Lebihlebih saat malam, Jalan Ahmad Yani seperti lintasan balap dengan kendaraan yang berjalan kebut-kebutan.

Hal itu, kata Pandia, bisa membahayak­an pengendara lain. Sebab, kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi lebih sulit dikendalik­an

J

”Kalau di jalan tol tidak masalah, maksimalny­a100kilome­terperjam karenajalu­rbebashamb­atan.Kalau di jalan raya, kan masih ada lampu merah,persimpang­an,danrambu lain yang harus ditaati,” tuturnya.

Selain Jalan Ahmad Yani, polisi memberikan atensi lebih pada jalur sepanjang middle east ring road (MERR). Menurut Pandia, karakter pengendara yang melintas di sepanjang MERR tidak jauh berbeda dengan di Jalan Ahmad Yani. Yakni, suka kebut-kebutan.

Bedanya, pengendara di Jalan Ahmad Yani masih mau memakai helm atau sabuk pengaman untuk pengemudi mobil. ”Di MERR lebih parah. Banyak yang tidak pakai helm. Itu kan fatal kalau sampai kecelakaan,” jelasnya.

Di sisi lain, Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho mengatakan, Operasi Patuh Semeru 2019 digelar dalam rangka menertibka­n kondisi jalan raya. Khususnya terkait keamanan dan keselamata­n dalam berkendara. ”Harus bisa ditingkatk­an lagi,” ucapnya.

Menurut Sandi, kondisi wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya yang padat penduduk, sangat berpengaru­h. Sebab, banyaknya jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang berada di jalan. ”Tidak tertutup kemungkina­nbisamemic­uterjadiny­a kecelakaan dan pelanggara­n lalu lintas,” lanjutnya.

Selama 14 hari ke depan, para pengendara diharapkan bisa menaati aturan.

Sementara itu, gelar pasukan Operasi Patuh Semeru 2019 diselengga­rakan di lapangan Mapolda Jawa Timur kemarin. Sebanyak 1.300 personel dari berbagai unsur mengikuti apel pasukan tersebut.

Irwasda Polda Jawa Timur Kombespol Sutardjo selaku pemimpin apel pasukan tersebut mengatakan, penduduk Jawa Timur cukup padat. Tahun ini sampai Agustus, tercatat ada 14.713 kasus kecelakaan.

 ?? HARIYANTO TENG/JAWA POS ?? JAGA KETERTIBAN: Polisi mengikuti apel Operasi Patuh Semeru 2019 di Mapolda Jatim kemarin (29/8).
HARIYANTO TENG/JAWA POS JAGA KETERTIBAN: Polisi mengikuti apel Operasi Patuh Semeru 2019 di Mapolda Jatim kemarin (29/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia