Jawa Pos

Diterima Hangat di Sorong berkat Musik

Lagu Pergi demi Tugas Pulang untuk Cinta sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali di YouTube. Lagu itu dimainkan ”anak band” yang semua personelny­a adalah anggota Yonif 1 Marinir. Pesan perdamaian dibawa mereka saat manggung.

-

LUGAS WICAKSONO, Jawa Pos

ENAM anggota Yonif 1 Marinir berlatih band di studio musik Markas Komando Batalyon Infanteri 1 Marinir di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Rabu (28/8). Mereka adalah personel Gungho Band. Ada Kopda Ichsani Siregar (bas), Kopda Ahmad Rozak (vokal), Kopda Atok Sriyatno (keyboard 1), Kopda Hamdan Yuwafi (drum), Praka Agung Pasajaya (gitar), dan Prada Anak Agung Made (keyboard 2).

Mereka menjalanka­n rutinitas itu ketika ada waktu luang di sela dinas. Mereka memainkan tiga di antara sembilan single lagu yang diciptakan sendiri. Salah satunya berjudul Pergi demi Tugas Pulang untuk Cinta. Lagu yang diciptakan setahun lalu itu cukup populer karena hingga kemarin klip videonya sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali di YouTube

J

”Lirik lagu ini menceritak­an gejolak perasaan prajurit yang kerap meninggalk­an keluarga untuk tugas. Tapi, rindu itu terbayar ketika pulang dan berkumpul bareng keluarga,” ujar Ichsani.

Gungho Band yang merupakan band Yonif 1 Marinir sebenarnya sudah lama terbentuk. Namun, band tersebut kerap vakum. Sampai akhirnya, band itu kembali dibentuk di Sorong, Papua, pada 2005. Ichsani menceritak­an, saat itu dirinya ditugaskan untuk bergabung dalam Satgas Sorong 1. ”Butuh pendekatan ke masyarakat. Salah satunya dengan musik. Saya dan Atok di bawah pimpinan Letkol Marinir Etwin Ramadhan bersama beberapa anggota satgas lain membentuk band. Kami membawa alat band dari Surabaya ke Sorong,” ungkapnya.

Melalui permainan musik yang dibawakan Gungho Band, Marinir bisa diterima dengan hangat di Sorong. Mereka bisa berbaur. Situasi keamanan di wilayah itu pun kondusif. Dalam perjalanan­nya, personel band tersebut kerap berganti karena ada yang berpindah tugas ke batalyon lain. Sampai akhirnya, band itu memiliki personel yang sekarang.

Dengan genre progresif rock, mereka menciptaka­n lagu-lagu bertema nasionalis­me. Beberapa lagu disisipi lirik-lirik bertema asmara. Atok menambahka­n, sebagian lagu yang mereka ciptakan terinspira­si kehidupan sehari-hari sebagai prajurit. ”Kami mengedepan­kan pesan-pesan moral yang baik. Tapi, kami tidak idealis banget. Menyesuaik­an juga dengan telinga anak-anak kekinian,” kata Atok.

Mulai 2013, band tersebut membuat klip video lagu-lagu ciptaan sendiri. Kerap kali klip video dibuat di daerah-daerah tempat mereka ditugaskan. Misalnya, pembuatan klip saat mereka menjaga perbatasan di Pulau Ambalat. ”Kami rekaman bikin video pakai alat seadanya. Recording pakai komputer seadanya dan akhirnya jadi juga. Lalu, kami unggah di YouTube,”

tambahnya.

Mereka tidak menyangka klip video di YouTube yang dibuat dengan segala keterbatas­an tersebut diminati masyarakat. Kini channel Gungho Band di media sosial itu telah memiliki lebih dari 15.000 subscriber.

Gungho Band pun sering diundang ke banyak daerah untuk konser. Namun, kebanyakan konser itu berkaitan dengan tugas kedinasan. Beberapa festival band TNI sudah mereka menangi.

Kegiatan para personel dalam band itu juga didukung kesatuan. Sebab, secara tidak langsung, kreativita­s mereka dalam bermain musik turut menyumbang nama baik kesatuan. Kini mereka membuat beberapa single baru. Mereka juga menjadikan singlesing­le lain yang sudah tercipta sebagai album.

Mereka berharap musik bisa membawa pesan perdamaian. Dalam setiap tugas di daerah perbatasan dan rawan konflik, TNI kerap menggunaka­n musik untuk mendekatka­n diri dan menghibur masyarakat. ”Kami juga punya rencana untuk bermain musik bersama saudarasau­dara Papua di Kalasan. Sebab, bagaimanap­un kami semua bersaudara dan kebetulan pernah bertugas di Sorong,” kata Hamdan.

 ?? GUNGHO BAND FOR JAWA POS ?? PARA PERSONEL: Dari kiri, Praka Agung Pasajaya, Kopda Atok Sriyatno, Prada Anak Agung Made, Kopda Ahmad Rozak, Kopda Hamdan Yuwafi, dan Kopda Ichsani Siregar.
GUNGHO BAND FOR JAWA POS PARA PERSONEL: Dari kiri, Praka Agung Pasajaya, Kopda Atok Sriyatno, Prada Anak Agung Made, Kopda Ahmad Rozak, Kopda Hamdan Yuwafi, dan Kopda Ichsani Siregar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia