Cari Ide lewat Angkot
SURABAYA, Jawa Pos – Sekitar 110 angkutan kota (angkot) memadati halaman Universitas Ciputra (UC) kemarin (29/8). Mereka akan mengantar lebih dari seribu mahasiswa baru (maba) yang akan melakukan sosialisasi kesehatan di berbagai kelurahan yang tersebar di banyak kecamatan.
Bukan hanya maba, seluruh jajaran pembimbing lapangan, dosen, dan panitia juga ikut naik angkot.
Terkesan sederhana, tapi itu menjadi pengalaman yang berbeda bagi kebanyakan mahasiswa dari kalangan menengah atas tersebut. ”Sering lihat angkot, tapi baru kali ini ngerasain naiknya, panas banget, tapi seru,” ujar Salsa Faizah Oktavia, mahasiswi baru Jurusan Ilmu Komunikasi UC, lantas tertawa.
Tidak semua perjalanan angkot mulus sampai tujuan. Ada yang bannya gembos, dua angkot mogok, dan ada juga yang nyasar masuk tol. ”Baru jalan kok ada yang gembos dan mogok-mogok di jalan,” ujar Freedy H. Istanto, dosen Program Studi ArsitekturInterior Fakultas Industri Kreatif UC sambil tertawa.
Menurut Freedy, penggunaan angkot sebagai transportasi dalam acara Oweek pada hari ke-10 itu bertujuan memberdayakan para pemilik angkot. Juga, memberikan pengalaman yang berbeda bagi maba dan jajaran kampus agar merasakan langsung suasana hidup masyarakat pengguna angkot dengan tujuan menumbuhkan empati sosial. ”Siapa tahu mahasiswa kami dapat ide luar biasa dari situ,” ujarnya.
Kepala Biro Mahasiswa dan Alumni UC Ida Kristin Sianipar mengatakan, selain menumbuhkan empati lewat transportasi angkot tersebut, maba turun ke setiap kelurahan dan melakukan sosialisasi pentingnya pola hidup sehat.
Sasarannya adalah anak-anak hingga lansia. Selain ke setiap puskesmas, mereka door-todoor ke rumah warga sambil membawa kertas sosialisasi dan bingkisan sabun, sikat, dan pasta gigi untuk masyarakat. ”Pengalaman itu akan terus ditanam lewat program sosial kampus lain selama mereka ada di UC,” kata Ida.